Ayo gabung bersama

22 December 2016

"Pemuda Islam Tidak Mengenal Alternatif Menunggu dan Takut"

Kebanyakan orang mengatakan bahwa sebagian pemuda saat ini kurang semangat dalam berkarya. Fenomena ini dapat juga kita benarkan adanya. Sebab, kita melihat masih banyak potensi pemuda yang diharap-harapkan oleh negeri sejak dahulu, belum juga menjadi wujud yang dapat bermafaat bagi masyarakat luas. Misal, jumlah pemuda yang ikut dalam berbagai kegiatan kewirausahaan (digerakkan oleh Pemerintah atau Institusi lain)  masih sangat sedikit dibanding dengan pemuda yang tidak berpartisipasi. Begitu juga dalam urusan usaha penguatan bangsa, masih sangat sedikit pemuda yang mampu untuk benar-benar terjun berpolitik dan mempelajarinya.

Jika kita telusuri informasi langsung kepada pemuda, ternyata berbagai faktor menjadi alasan penyebab fenomena ini terus terjadi.Alasannya bermacam, mulai dari ketidakmampuan menciptakan ide, keterbatasan waktu untuk fokus menciptakan kreatifitas, sampai alasan karena tidak mau lagi mencoba sebab pernah gagal berkarya. Alasan terakhir adalah yang paling banyak kita jumpai, yaitu khawatir jika nanti malah menanggung resiko.

Dari informasi dan alasan yang telah penulis sebutkan diatas dapat kita simpulkan bahwa sebagian pemuda saat ini masih banyak membatasi diri dan sibuk menimbang-nimbang kemampuan untuk memulai melakukan sesuatu. Padahal mereka sudah mengetahui potensi yang dimilikinya, kemampuan yang seharusnya suda ia terapkan, dan kebutuhan semua orang hadirnya potensi-potensi muda melalui karyanya untuk terus memajukan bangsa kita.

Maka yang paling menonjol penyebab fenomena ini adalah rasa takut dan kurangnya motivasi. Padahal diajarkan oleh agama
, bahwa bagi kita pemuda Islam tidak mengenal alternatif menunggu dan takut dalam berbuat untuk kebaikan. Kita hanya mengenal satu alternatif ialah yang hak dan yang batil. Dimana kita seharusnya termotivasi untuk berkarya bukan karena ada peluang besar, tetapi karena itu hak. Seterusnya, dimana kita seharusnya berani untuk mengatakan sesuatu itu salah (misal jika ikut berpolitik yang menurut anggapan sebagian orang adalah suatu yang salah) bukan karena kita cerdas atau berkuasa, tetapi sebab kita sampaikan yang benar dan melalui tindakan kita bisa menjauhi yang batil. Tentunya bertujuan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Jika pernah gagal untuk berkarya, maka terus bangkit kembali. Karena setiap orang pernah gagal, hanya saja mampu untuk terus bangkit.Namun jika Takut gagal, itu merupakan kelemahan. lalu apakah layak seorang pemuda terus memelihara kelemahan?
Mari Kita Rajut Kembali Semangat Pemuda! (Bangrul)

No comments:

Followers