Ayo gabung bersama

02 September 2019

Seputar GEMA PASBAR


Muhammad Q Abdan Sholihan

                        Pada tahun 2004 silam, wilayah barat kabupaten Pasaman memekarkan daerahnya menjadi Kabupaten Pasaman Barat. Pasaman Barat memiliki wilayah seluas 3.864,02 km², dengan jumlah penduduk 365.129 jiwa dengan administrasi pemerintahan yang meliputi 11 (sebelas) kecamatan (www.pasamanbaratkab.go.id). Setelah 2 tahun Pasaman Barat berdiri, lahirlah organisasi pemuda yang diinisasi oleh mahasiswa/i Pasaman Barat yang sedang meneruskan pendidikannya di Kota Padang. Organisasi yang bernama Gerakan Intelektual Muda Pasaman Barat, telah diresmikan oleh Bupati yang memimpin Pasaman Barat pada saat itu di tahun 2006, yaitu Bapak Syahiran. Organisasi yang disingkat GEMA PASBAR didirikan untuk mensinergikan mahasiswa-mahasiswa Pasaman Barat untuk tetap ingat terhadap perkembangan kampung halaman. Berawal dari diskusi mahasiswa Pasaman Barat yang terdiri dari beberapa kampus, terbentuklah pengurus inti yang menjadi pejuang berdirinya Gema Pasbar. Di awal perjuangan ini Gema Pasbar diketuai oleh Deflaizar, seorang Mahasiswa Fakultas Perternakan Universitas Andalas. Didampingi seketaris oleh Syariful Ikhwan, seorang Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Andalas. Dan Bendahara oleh Shinta Iryani, seorang Mahasiswi Universitas Negeri Padang. Setelah terbentuknya pengurus Gema Pasbar yang berjumlah 31 Mahasiswa/i, pengurus mengadakan kegiatan perdana yang bernama GGS (Gema Goes To School). Agenda GGS saat itu dibentuk dengan membentuk 2 tim yang akan langsung terjun ke sekolah untuk melakukan penyuluhan seputar kampus. Tim A di Simpang Empat, dan Tim B di Ujunggading.
                        Agenda GGS yang sampai saat ini masih eksis, telah menjadi agenda rutin Gema Pasbar dan bahkan agenda Akbar untuk mahasiswa Pasaman Barat yang sedang kuliah di Sumbar, Luar Sumbar bahkan Luar Negeri. Di kepengurusan Gema Pasbar ke 5 dan ke 6, saya diamanahkan untuk memimpin Gema Pasbar menuju Kontibusi Mambangkik Batang Tarandam. Saya merupakan Mahasiswa Pasaman Barat di Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Di kepengurusan saya, Gema Pasbar telah mengembangkan sayap-sayap Gema Pasbar dengan sukses mengangkatkan agenda Gema Pasbar Goes to School dengan sekolah yang dikunjungi sebanyak 33 SMA/MA/SMK/Ponpes se Pasaman Barat, 10 Kecamatan dari 11 Kecamatan, dengan peserta lebih kurang 1.450 Siswa, lalu Volunteer yang terdaftar sebagai relawan GGS sebanyak 67 Mahasiswa dari berbagai 27 kampus di Indonesia dan di luar negeri. Agenda GGS ini dikonsepkan dengan 1. Mengetahui kondisi pemikiran siswa Pasaman Barat melalui Questionnaire, 2. Motivasi kuliah, 3. Bedah Kampus dan Jurusan, 4. Sosialisasi 47 Beasiswa di seluruh Perguruan Tinggi, dan 5. Kendala menuju perkuliahan. Agenda GGS ini menjadi daya tarik atas kelolosan Gema Pasbar pada kompetisi Putra Daerah Membangun(PDM) Academy 2. Gema Pasbar berhasil menjadi salah satu dari 3 organisasi untuk perwakilan Sumatera Barat pada PDM Academy 2. Selain Sijunjung Muda Berkarya dan Sokola Alam Harau, Gema Pasbar menjadi satu-satunya organisasi daerah yang lolos untuk event besar dari Pasaman Barat. PDM Academy 2 telah mengadakan pelatihan untuk organisas/komunitas/yayasan putra daerah yang lolos dengan memberikan biaya penuh/Fully Funded untuk transportasi perjalanan dan konsumsi di lokasi, yaitu Hotel Santika, Depok, Jawa Barat.
                        Selain GGS, Gema Pasbar juga mengangkatkan agenda edukasi lainnya seperti; Bedah Buku “Ya Allah,Aku Cinta Ibu” ditulis oleh Mahasiswi Pasaman Barat yang kuliah di UNP, kak Fitri Wijaya. Seminar Motivasi oleh Kak Afnesha Noveriana Chang  penerima beasiswa LPDP S2 Leed (Inggris) yang juga tinggal di Bancah Talang, Batang Lingkin, Kec. Pasaman, dan Kak Desti Febria, penerima beasiswa LPDP S2 Australia,yang tinggal di Batang Toman, Kec. Pasaman. Kemudian Seminar Motivasi oleh Mahasiswa S1 Al Azhar Mesir dan Try Out SBMPTN kerja sama Bimbingan Belajar Nurul Fikri. Gema Pasbar juga mengangkatkan Lomba Tulis Puisi Kemerdekaan RI 73 Tahun pada tahun 2018, dengan menghadiahkan kepada para Juara berupa Buku yang telah ditulis oleh Penulis asal Pasaman Barat, dr. Elfizon, Kak Fitri dan Kak Putri. Gema Pasbar yang mengkontribusikan Pasaman Barat dengan agenda pendidikan, sosial dan keagamaan juga mengangkatkan Bakti Sosial dan Buka Bersama Panti Asuhan Muhammadiah Talu dan Panti Asuhan Anak Nagari Ujunggading yang telah 2 kali diangkat Gema Pasbar. Gema Pasbar juga telah siap siaga untuk membantu musibah bencana yang terjadi di Pasaman Barat, seperti Banjir di Ranah Batahan dan di Batang Saman.
                        Setelah 13 tahun Gema Pasbar berdiri, Gema Pasbar hadir untuk menyambut seluruh mahasiswa/i Pasaman Barat untuk tetap berkontribusi kepada kampung halaman dimana tempat kita dan orang tua kita dilahirkan, tempat kita dan orang tua kita dibesarkan, dan tempat kita akan kembali untuk menjadikan Pasaman Barat lebih menuju Nagari Madani. Gema Pasbar yang bersekretariat di Bancah Talang, Batang Lingkin mengharapkan mahasiswa Pasaman Barat dapat memiliki peran khusus untuk daerahnya, seperti mendirikan rumah baca, pelatihan menulis, pelatihan kepemimpinan dan berbagai hal lain. Sehingga ketika usai masa perkuliahan nanti, muncullah ide untuk membangun nagari dengan kembali ke kampung halaman. Telah banyak lulusan yang sukses di kampung orang tapi tak ingat dengan kampung sendiri, karena akan banyak sekali yang harus dibangun, tak hanya bangunan tapi juga pemikiran, seperti membangun pikirian masyarakat Minang dahulu Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Gema Pasbar akan membuka peluang untuk mahasiswa Pasaman Barat dengan bergabung menjadi Volunteer dalam agenda Gerakan Intelektual Muda Pasaman Barat yang akan datang.

Followers