Ayo gabung bersama

07 February 2009

AIR BANGIS SATU POTENSI YANG TERLUPAKAN ?



Kemiskinan seolah menjadi harga mati bagi nelayan di Indonesia ( Kompas,Sabtu 28 mei 2005:39 ). Indonesia punya potensi devisa 82 miliar dollar AS dari laut tiap tahun yang dapat digunakan untuk melunasi utang negara, tetapi tidak dimanfaatkan. Al hasil, devisa tidak diraih dan empat juta nelayan tetap hidup miskin seperti sedia kala.
Dari sekian juta masyarakat nelayan yang disebutkan, masyarakat nelayan Air Bangis adalah salah satunya. Penghasilan nelayan kabupaten pasaman barat(Pasbar) masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan belum sanggup memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing nelayan. Sehingga sampai sekarang,masyarakat pinggiran pantai daerah setempat masih tergolong sarang kemiskinan(Padang Ekspres,Kamis 22 Juni 2006:28). Walaupun terobosan-terobosan telah dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pemberdayaan laut sebagai mata rantai kehidupan masyarakat seperti yang dilakukan Balai Pendidikan Pelatihan Perikanan (BPPP) Medan. Hal ini dilakukan sejak tahun 2004 yang lalu,tentu hal ini belum cukup. Belum lagi wilayah tangkapan ikan masyarakat juga dirampas oleh kapal-kapal asing sebagaimana yang dilangsir dalam (Republika,sabtu 16 Agustus 2003:9). Tutur salah satu nelayan “ Kami tidak kuat lagi,kami minta bantuan pemerintah,lima tahun terakhir saja kami sudah membakar 40 kapal nelayan asing”. Namun tragisnya kapal-kapal tersebut sering dilepaskan kembali. “Entah apa sebabnya,kami kurang tahu ,padahal mereka itu umumnya tidak punya paspor” tutur yudi. Sehingganya berakibat pendapatan hasil tangkapan ikan nelayan turun.
Daerah Air Bangis, yang berjarak sekitar 287 kilometer dari kota Padang, berada dipinggiran laut.Daerah yang mempunyai luas 670 kilometer persegi ini sejak dulu terkenal sebagai penghasil ikan di Sumatera Barat, karena mereka tinggal dipinggir pantai, mata pencarian yang paling utama adalah sebagai nelayan. Dari 12.500 penduduk Air Bangis 75 persen atau sekitar 10 ribu jiwa adalah nelayan. Dari berbagai kondisi tersebut tentu bila tidak menjadi perhatian serius pemerintah dan kita semua, bisa jadi kondisi akan tetap sama seperti sedia kala, dan bahkan akan berimbas pada akibat yang lebih parah. Hal ini sebagai mana yang diceritakan oleh salah seorang mahasiswi asal Air Bangis (Rozana Ismarika), bahwa beberapa waktu yang lalu di daerah ini tertangkap beberapa orang sedang menikmati barang haram (Narkoba), sisi lain cukup banyak juga anak-anak disini yang putus sekolah, beberapa faktor yang mendasari yakni bisa jadi karna faktor ekonomi keluarga dan perhatian pemerintah setempat yang belum serius untuk melihat masalah lebih gamblang di daerah Air Bangis ini.
Permasalahan-permasalan ini adalah tanggung jawab kita semua dan harus disikapi dengan cepat dan tepat. Pasalnya kehidupan ibarat sistem yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.Siklusnya, ekonomi masyarakat sangat mengenaskan,hal ini bisa jadi SDM dan Teknologi kendala utama, dan di kuatkan dengan perhatian pemerintah daerah yang belum serius,berimbas pada sosial ekonomi dan pendidikan baik keluarga maupun masyarakat, dan diperparah lagi dengan ketidak tegasan aparat terhadap baik kapal-kapal asing maupun kepada pihak perusak generasi dengan memberi ruang gerak lebar peredaran barang haram (Narkoba), sehingganya permasalahan seakan bertambah kompleks.

No comments:

Followers