Dengan harap-harap cemas saya menunggu pukul 20.00 Wib. Waktu yang mendebarkan bagi sebagian besar siswa yang telah menunggu di depan komputer, menunggu pengumuman SPMB. Yang akan ditampilkan pada situs yang dikunjungi hanya dua pilihan ! Lulus atau tidak. Belum sampai pukul 20.00 Wib, salah seorang rekan yang memantau sedari tadi situs spmb.or.id berseru bahwa situs tersebut telah bisa diakses.
Dengan segera saya mulai sibuk didepan komputer memasukkan nomor-nomor yang dikirim via SMS oleh salah seorang rekan tadi pagi. Ya, nomor spmb adik-adik dari Pasaman Barat. Mereka ingin mengetahui apakah mereka lulus atau tidak. Satu persatu nomor-nomor tersebut saya masukkan dan di Enter. Tapi .... tak satupun dari nomor tersebut yang lulus ! saya merasa kurang yakin dan mulai memasukkan lagi nomor ujian tersebut. Namun memang inilah keputusan dari pihak yang berwenang. Tidak lulus. Ada terselip kesedihan dalam hati ini rasanya. Saya coba yakinkan lagi apakah memang benar-benar nomor tersebut tidak keluar (lulus). Saya minta salah seorang rekan yang berada didekat saya untuk mencoba memasukkan nomor tersebut dikomputernya. Rekan tersebut memasukkannya. Hasilnya memang tidak lulus. Yah, mungkin sudah takdirnya tuh adik-adik ngggak lulus. Semoga saja mereka dapat yang lebih baik.
Pada tengah malamnya saya SMS balik rekan yang tadi pagi memberikan nomor ujian adik-adik yang mengikuti spmb. Saya sampaikan bahwa dari nomor-nomor tersebut tak satupun yang lulus.
Pada siang harinya saya dapat SMS balik dari rekan tersebut. Isinya berbunyi bahwa adik-adik kita dari Pasaman Barat banyak yang gugur SPMB ! Saya hanya bisa tersenyum dengan sedikit dipaksakan. Inikah realita kondisi siswa Pasbar hari ini ? saya coba mengingat tentang tokoh-tokoh dari Pasaman Barat, banyak yang berhasil kok. mereka bahkan menjadi orang-orang penting di Pemerintahan. dengan mengingatkan hal ini saya bisa mengurangi sedikit kekecewaan yang muncul melihat hasil SPMB tahun ini.
Sebenarnya tak berbeda jauh dari tahun sebelumnya, entah mengapa banyak siswa yang berasal dari Pasaman Barat harus mentok di Ujian tertulis SPMB. Pada akhirnya mereka harus puas dengan mengambil kuliah di Perguruan Tinggi swasta atau Perguruan Tinggi lainnya. Tidak pada Perguruan Tinggi yang mereka idamkan. Hal ini sudah menjadi buah pikiran bagi saya sebelumnya. Dimanakah masalah yang terjadi sebenarnya? Pada sistem pendidikan yang diterapkankah ? atau pada siswa itu sendiri ? atau pada lingkungan Pasaman Barat yang kurang mendukung untuk Pengembangan potensi belajar siswa. Entah lah yang jelas realita dilapangan banyak siswa-siswa yang berambisi untuk kuliah di PTN favorit pada akhirnya "gugur" di SPMB.
saya lanjutkan SMS yang saya terima, " bang kapan kita rapat, bagaimana persiapan kita menyambut adik-adik baru?" Nah.... GEMAPASBAR, saatnya bergerak lagi nih untuk membantu adik-adik yang lulus pada spmb. Ingatan pada adik-adik yang tak lulus tadi terpaksa disimpan dulu. Insya Allah ntar kalau mereka menghubungi atau ada kegiatan yang kita angkatkan akan dibantu dan diperhatikan lagi. Semoga saja dengan banyaknya adik-adik yang "GUGUR" pada spmb, ini akan menjadi catatan tersendiri bagi pihak Dispen untuk kembali mengevaluasi kinerjanya di Pasbar selama ini. ya, semoga saja.
by syariful
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
GUGUR bukanlah hal mesti kita cemaskan, tapi takutlah ketika tidak ada lagi yang tumbuh. tiada yang patut disalhkan selain diri kita sendiri, sudah seberapa maksimal usah a selama ini, sudah seberapa besar pengorbanan yang dilakukan. kalaulah masih sedikit, wajar kita pun mendapatkan yang sedikit. bukankah penghargaan diberikan sesuai kadar lelah kita.. coba cari hikmah lain di balik setiap peristiwa yang hadir di dalam hidup kita. tiada guna bersedih, tiada guna menyalahkan yang lain... jikalah dukalara kan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa mesti dilalui sepedih rasa bukankah bersabar dan tegar lebih indah untuk di kenang..
untuk yang gugur.. itu adalah bukti perjuangan,, ada banyak pintu yang terbuka du sediakan oleh kehidupan maka mengapa mesti berlama-lama menatap pintu yang telah terkunci..
Post a Comment