Muhammad
Q Abdan Sholihan
Pada tahun 2004 silam, wilayah
barat kabupaten Pasaman memekarkan daerahnya menjadi Kabupaten Pasaman Barat.
Pasaman Barat memiliki wilayah seluas 3.864,02 km², dengan jumlah penduduk
365.129 jiwa dengan administrasi pemerintahan yang meliputi 11 (sebelas) kecamatan
(www.pasamanbaratkab.go.id).
Setelah 2 tahun Pasaman Barat berdiri, lahirlah organisasi pemuda yang
diinisasi oleh mahasiswa/i Pasaman Barat yang sedang meneruskan pendidikannya
di Kota Padang. Organisasi yang bernama Gerakan Intelektual Muda Pasaman Barat,
telah diresmikan oleh Bupati yang memimpin Pasaman Barat pada saat itu di tahun
2006, yaitu Bapak Syahiran. Organisasi yang disingkat GEMA PASBAR didirikan
untuk mensinergikan mahasiswa-mahasiswa Pasaman Barat untuk tetap ingat
terhadap perkembangan kampung halaman. Berawal dari diskusi mahasiswa Pasaman
Barat yang terdiri dari beberapa kampus, terbentuklah pengurus inti yang
menjadi pejuang berdirinya Gema Pasbar. Di awal perjuangan ini Gema Pasbar
diketuai oleh Deflaizar, seorang Mahasiswa Fakultas Perternakan Universitas
Andalas. Didampingi seketaris oleh Syariful Ikhwan, seorang Mahasiswa Fakultas
Teknik Universitas Andalas. Dan Bendahara oleh Shinta Iryani, seorang Mahasiswi
Universitas Negeri Padang. Setelah terbentuknya pengurus Gema Pasbar yang
berjumlah 31 Mahasiswa/i, pengurus mengadakan kegiatan perdana yang bernama GGS
(Gema Goes To School). Agenda GGS saat itu dibentuk dengan membentuk 2 tim yang
akan langsung terjun ke sekolah untuk melakukan penyuluhan seputar kampus. Tim A
di Simpang Empat, dan Tim B di Ujunggading.
Agenda GGS yang sampai
saat ini masih eksis, telah menjadi agenda rutin Gema Pasbar dan bahkan agenda
Akbar untuk mahasiswa Pasaman Barat yang sedang kuliah di Sumbar, Luar Sumbar
bahkan Luar Negeri. Di kepengurusan Gema Pasbar ke 5 dan ke 6, saya diamanahkan
untuk memimpin Gema Pasbar menuju Kontibusi Mambangkik Batang Tarandam. Saya merupakan
Mahasiswa Pasaman Barat di Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang dengan
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Di kepengurusan saya, Gema Pasbar telah
mengembangkan sayap-sayap Gema Pasbar dengan sukses mengangkatkan agenda Gema
Pasbar Goes to School dengan sekolah yang dikunjungi sebanyak 33
SMA/MA/SMK/Ponpes se Pasaman Barat, 10 Kecamatan dari 11 Kecamatan, dengan
peserta lebih kurang 1.450 Siswa, lalu Volunteer yang terdaftar sebagai relawan
GGS sebanyak 67 Mahasiswa dari berbagai 27 kampus di Indonesia dan di luar
negeri. Agenda GGS ini dikonsepkan dengan 1. Mengetahui kondisi pemikiran siswa
Pasaman Barat melalui Questionnaire, 2. Motivasi kuliah, 3. Bedah Kampus dan
Jurusan, 4. Sosialisasi 47 Beasiswa di seluruh Perguruan Tinggi, dan 5. Kendala
menuju perkuliahan. Agenda GGS ini menjadi daya tarik atas kelolosan Gema
Pasbar pada kompetisi Putra Daerah Membangun(PDM) Academy 2. Gema
Pasbar berhasil menjadi salah satu dari 3 organisasi untuk perwakilan Sumatera
Barat pada PDM Academy 2. Selain Sijunjung Muda Berkarya dan Sokola Alam Harau,
Gema Pasbar menjadi satu-satunya organisasi daerah yang lolos untuk event besar
dari Pasaman Barat. PDM Academy 2 telah mengadakan pelatihan untuk
organisas/komunitas/yayasan putra daerah yang lolos dengan memberikan biaya
penuh/Fully Funded untuk transportasi
perjalanan dan konsumsi di lokasi, yaitu Hotel Santika, Depok, Jawa Barat.
Selain GGS, Gema Pasbar
juga mengangkatkan agenda edukasi lainnya seperti; Bedah Buku “Ya Allah,Aku
Cinta Ibu” ditulis oleh Mahasiswi Pasaman Barat yang kuliah di UNP, kak Fitri
Wijaya. Seminar Motivasi oleh Kak Afnesha Noveriana Chang penerima beasiswa LPDP S2 Leed (Inggris) yang
juga tinggal di Bancah Talang, Batang Lingkin, Kec. Pasaman, dan Kak Desti
Febria, penerima beasiswa LPDP S2 Australia,yang tinggal di Batang Toman, Kec.
Pasaman. Kemudian Seminar Motivasi oleh Mahasiswa S1 Al Azhar Mesir dan Try Out
SBMPTN kerja sama Bimbingan Belajar Nurul Fikri. Gema Pasbar juga mengangkatkan
Lomba Tulis Puisi Kemerdekaan RI 73 Tahun pada tahun 2018, dengan menghadiahkan
kepada para Juara berupa Buku yang telah ditulis oleh Penulis asal Pasaman
Barat, dr. Elfizon, Kak Fitri dan Kak Putri. Gema Pasbar yang mengkontribusikan
Pasaman Barat dengan agenda pendidikan, sosial dan keagamaan juga mengangkatkan
Bakti Sosial dan Buka Bersama Panti Asuhan Muhammadiah Talu dan Panti Asuhan
Anak Nagari Ujunggading yang telah 2 kali diangkat Gema Pasbar. Gema Pasbar
juga telah siap siaga untuk membantu musibah bencana yang terjadi di Pasaman
Barat, seperti Banjir di Ranah Batahan dan di Batang Saman.
Setelah 13 tahun Gema
Pasbar berdiri, Gema Pasbar hadir untuk menyambut seluruh mahasiswa/i Pasaman
Barat untuk tetap berkontribusi kepada kampung halaman dimana tempat kita dan
orang tua kita dilahirkan, tempat kita dan orang tua kita dibesarkan, dan
tempat kita akan kembali untuk menjadikan Pasaman Barat lebih menuju Nagari Madani.
Gema Pasbar yang bersekretariat di Bancah Talang, Batang Lingkin mengharapkan
mahasiswa Pasaman Barat dapat memiliki peran khusus untuk daerahnya, seperti
mendirikan rumah baca, pelatihan menulis, pelatihan kepemimpinan dan berbagai
hal lain. Sehingga ketika usai masa perkuliahan nanti, muncullah ide untuk
membangun nagari dengan kembali ke kampung halaman. Telah banyak lulusan yang
sukses di kampung orang tapi tak ingat dengan kampung sendiri, karena akan
banyak sekali yang harus dibangun, tak hanya bangunan tapi juga pemikiran, seperti
membangun pikirian masyarakat Minang dahulu Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Gema Pasbar akan membuka
peluang untuk mahasiswa Pasaman Barat dengan bergabung menjadi Volunteer dalam
agenda Gerakan Intelektual Muda Pasaman Barat yang akan datang.