Pada hari minggu kemarin Pengurus Gemapasbar yang baru beserta DPP telah berkoordinasi menanggapi permasalahan di Ujung Gading. Alhamdulillah berkat partisipasi dari rekan-rekan semuanya serta kakak-kakak yang memberikan komentar di Blog ini, maka diambil beberapa keputusan sehubungan dengan Peristiwa Miras tersebut :
1. Gemapasbar akan memberikan himbauan kepada masyarakat agar menghindari Miras dan sejenisnya. Himbauan ini disampaikan dalam bentuk tulisan/pamflet yang akan disebar ke Pasaman Barat nantinya.
2. Pembuatan spanduk di jalan-jalan di Pasaman Barat dalam hal ini akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di Pasaman Barat.
3. Berkoordinasi dengan ketua-ketua perhimpunan mahasiswa Pasaman Barat yang ada di Padang untuk segera menyatakan sikap terhadap perbaikan masyarakat ke depan. Terkait masalah Miras di Ujung Gading.
Itulah 3 point keputusan yang diambil. Saat ini, kepengurusan yang baru telah mulai beraktivitas (walau belum terbentuk kepengurusan yang fix) dalam rangka perbaikan generasi Pasbar.
Memang untuk menjalankan tiga agenda diatas, Gemapasbar butuh biaya. Untuk mensiasati masalah ini, pengurus akan membuat proposal yang akan disampaikan kepada instansi maupun pribadi tokoh Pasbar yang ada di Padang.
Kami juga meminta bantuan dari rekan-rekan yang berada di Padang untuk memberitahukan tentang rencana ini kepada Bapak-bapak kita yang peduli dengan Pasbar dan bisa memberikan sedikit bantuan alakadarnya. Mudah-mudahan nantinya juga akan bisa berkontribusi lebih banyak lagi demi perbaikan generasi muda Pasaman Barat.
30 October 2007
27 October 2007
WISUDA UNAND
SELAMAT ATAS DIWISUDANYA REKAN-REKAN DARI UNIVERSITAS ANDALAS
termasuk Deflaizar (Ketua GEMAPASBAR periode 2006/2007) pada hari ini, Sabtu 27 Oktober 2007.
Semoga Ilmu yang telah diperoleh bisa bermanfaat bagi masyarakat.
termasuk Deflaizar (Ketua GEMAPASBAR periode 2006/2007) pada hari ini, Sabtu 27 Oktober 2007.
Semoga Ilmu yang telah diperoleh bisa bermanfaat bagi masyarakat.
24 October 2007
Tanggapan kita ?
Saudara-saudara semuanya, Apa langkah yang sebaiknya kita lakukan agar kejadian seperti di Ujung Gading tidak terjadi lagi ???
Mohon masukan-masukan dari kita semuanya.
Mohon masukan-masukan dari kita semuanya.
20 October 2007
akibat Miras
ini laporan dar SCTV tentang kejadian di Ujung Gading.
Dua Korban Miras Terancam Buta
Dua Korban Miras Terancam Buta
Sabtu, 20-Oktober-2007, 09:46:02
Pasbar, Padek — Pasien akibat korban miras yang dirawat di RSUD Jambak dan Puskesmas Ujung Gading mulai membaik. Dari 9 orang yang dirawat di ruang bedah kini semuanya sudah pulang karena kondisinya sudah membaik. Sedangkan di ruang interna tinggal satu orang lagi Martaon yang mengaku sebagai penjual miras mematikan tersebut.
Pasien yang masuk ke RSUD Jambak dengan keluhan sakit akibat minuman pun sudah tidak ada. Namun dua pasien yang sudah pulang mengalami kondisi mata mendekati kebutaan di antaranya Iswandi (28) yang keluar dari RSUD sekitar pukul 15.00 Wib Jum’at (19/10) kemarin dan Azwan Kamis (18/10) lalu. Petugas medis setempat mengatakan keluarga Iswandi minta pulang untuk melakukan kontrol mata Iswandi ke Padang. Kemungkinan minuman tersebut telah menyerang dan merusak jaringan optik pasien.
Namun belum ada peryataan resmi dari pihak rumah sakit. Sementara itu di Puskesmas Ujung Gading paginya memang jumlah pasien yang datang memeriksakan diri cukup banyak, tapi tidak ada yang kritis. Pasien rawat inap pun tinggal 3 orang, kemarin ditargetkan semuanya dipulangkan karena kondisnya sudah membaik. ”Kendati demikian kita tetap meminta jika ada kejanggalan dirasakan pasien, segera hubungi puskesmas sehingga bisa segera diperiksa dan diberikan penanganan madis secukupnya,” beber Pimpinan Puskesmas Ujung Gading, Muhar Nasution.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di majid-masjid pada saat khutbah Jum’at kemarin, umumnya mengangkat persoalan tersebut dan mengajak semua masyarakat Ujung Gading dan Pasbar menjauhi minuman keras karena jelas membahayakan dan merusak masa depan generasi muda. Ini tak lepas dari data yang ada menunjukkan korban didominasi umuar 20 hingga 30 tahun.
Sorotan terhadap kasus yang telah mencoreng nagari Ujung Gading terus berdatangan. Pimpinan Cabang (PC) Nahdatul Ulama Pasbar Jendri, SAg sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi banyak yang menimpa usia muda bahkan usia sekolah. Menurutnya gerakan secara kolektif antara ninik mamak, alim ulama, pemangku adat bersama aparat kepolisian menjadi kunci utama penuntasan persoalan ini.
Ia juga meminta Pol PP dan pihak kepolisian mengoptimalkan razia di tempat-tempat yang diduga menjadi pengedar miras tersebut. Sementara itu Ketua DPD PKS Pasbar Fajri Yustian juga menyayangkan peristiwa naas itu apalagi seiring dengan perayaan lebaran Idul Fitri. Parahnya lagi kejadian ini sudah sering terjadi dan terus terulang kendati tidak seganas sekarang bahkan kali ini melibatkan dua orang wanita. Hal ini sangat bertolak belakang dengan daerah dan masyarakat Ujung Gading yang terkenal taat dan religius. ”Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita seakan-akan luput dari perhatian setelah menelan korban baru semua kita tersentak serta menjadi pembicaraan semua orang. Bukan tidak mungkin kejadian yang sama akan terjadi di daerah lain karena peredaran miras ini sudah sangat meresahkan. Buktinya selepas pesta pernikahan saja sering kita temukan botol bekas miras,” ujar Fajri.
Karenanya tambah Fajri sudah saatnya semua pihak bahu membahu untuk menyatakan perang terhadap barang haram ini. Bahkan kalau perlu hukum adat harus diterapkan. Sementara itu Bupati Pasaman Barat Syahiran mengatakan, pemberlakuan hukum adat yang lebih efektif mengatasi permasalahan ini kemudian hari. Karenanya ia menyambut baik rencana beberapa tokoh perantauan yang hendak mengumpulkan semua tokoh masyarakat untuk mencari solusi persoalan tersebut. Namun ia berharap jika peraturan tersebut dibuat semua pihak bisa konsekwen untuk mentaatinya. (geb)
sumber : padangekspres.co.id
Sabtu, 20-Oktober-2007, 09:46:02
Pasbar, Padek — Pasien akibat korban miras yang dirawat di RSUD Jambak dan Puskesmas Ujung Gading mulai membaik. Dari 9 orang yang dirawat di ruang bedah kini semuanya sudah pulang karena kondisinya sudah membaik. Sedangkan di ruang interna tinggal satu orang lagi Martaon yang mengaku sebagai penjual miras mematikan tersebut.
Pasien yang masuk ke RSUD Jambak dengan keluhan sakit akibat minuman pun sudah tidak ada. Namun dua pasien yang sudah pulang mengalami kondisi mata mendekati kebutaan di antaranya Iswandi (28) yang keluar dari RSUD sekitar pukul 15.00 Wib Jum’at (19/10) kemarin dan Azwan Kamis (18/10) lalu. Petugas medis setempat mengatakan keluarga Iswandi minta pulang untuk melakukan kontrol mata Iswandi ke Padang. Kemungkinan minuman tersebut telah menyerang dan merusak jaringan optik pasien.
Namun belum ada peryataan resmi dari pihak rumah sakit. Sementara itu di Puskesmas Ujung Gading paginya memang jumlah pasien yang datang memeriksakan diri cukup banyak, tapi tidak ada yang kritis. Pasien rawat inap pun tinggal 3 orang, kemarin ditargetkan semuanya dipulangkan karena kondisnya sudah membaik. ”Kendati demikian kita tetap meminta jika ada kejanggalan dirasakan pasien, segera hubungi puskesmas sehingga bisa segera diperiksa dan diberikan penanganan madis secukupnya,” beber Pimpinan Puskesmas Ujung Gading, Muhar Nasution.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini di majid-masjid pada saat khutbah Jum’at kemarin, umumnya mengangkat persoalan tersebut dan mengajak semua masyarakat Ujung Gading dan Pasbar menjauhi minuman keras karena jelas membahayakan dan merusak masa depan generasi muda. Ini tak lepas dari data yang ada menunjukkan korban didominasi umuar 20 hingga 30 tahun.
Sorotan terhadap kasus yang telah mencoreng nagari Ujung Gading terus berdatangan. Pimpinan Cabang (PC) Nahdatul Ulama Pasbar Jendri, SAg sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi banyak yang menimpa usia muda bahkan usia sekolah. Menurutnya gerakan secara kolektif antara ninik mamak, alim ulama, pemangku adat bersama aparat kepolisian menjadi kunci utama penuntasan persoalan ini.
Ia juga meminta Pol PP dan pihak kepolisian mengoptimalkan razia di tempat-tempat yang diduga menjadi pengedar miras tersebut. Sementara itu Ketua DPD PKS Pasbar Fajri Yustian juga menyayangkan peristiwa naas itu apalagi seiring dengan perayaan lebaran Idul Fitri. Parahnya lagi kejadian ini sudah sering terjadi dan terus terulang kendati tidak seganas sekarang bahkan kali ini melibatkan dua orang wanita. Hal ini sangat bertolak belakang dengan daerah dan masyarakat Ujung Gading yang terkenal taat dan religius. ”Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita seakan-akan luput dari perhatian setelah menelan korban baru semua kita tersentak serta menjadi pembicaraan semua orang. Bukan tidak mungkin kejadian yang sama akan terjadi di daerah lain karena peredaran miras ini sudah sangat meresahkan. Buktinya selepas pesta pernikahan saja sering kita temukan botol bekas miras,” ujar Fajri.
Karenanya tambah Fajri sudah saatnya semua pihak bahu membahu untuk menyatakan perang terhadap barang haram ini. Bahkan kalau perlu hukum adat harus diterapkan. Sementara itu Bupati Pasaman Barat Syahiran mengatakan, pemberlakuan hukum adat yang lebih efektif mengatasi permasalahan ini kemudian hari. Karenanya ia menyambut baik rencana beberapa tokoh perantauan yang hendak mengumpulkan semua tokoh masyarakat untuk mencari solusi persoalan tersebut. Namun ia berharap jika peraturan tersebut dibuat semua pihak bisa konsekwen untuk mentaatinya. (geb)
sumber : padangekspres.co.id
Kabar Menyedihkan dari Ujung Gadiang
Naudzubillahi min Dzalik, semoga kita semua bisa berkaca dengan kejadian ini. Kenapa Bencana bertubi-tubi menghantam kita. Ampuni kami ya.. Allah.....
Pesta Miras, Delapan Tewas, Puluhan Pemuda Dirawat Intensif
Oleh : Muhammad Subhan
18-Okt-2007, 19:25:13 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia — Kebiasaan pesta minuman keras (miras) sehabis lebaran di Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejak Jumat 12 sampai Senin 16 Oktober 2007 lalu memakan korban. Delapan orang tewas dan puluhan orang terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jambak dan Rumah Sakit Islam Yarsi di Simpang Empat serta dirujuk ke RS M. Djamil, Padang.
Kedelapan warga Ujung Gading yang tewas tersebut adalah Hendra, Diki, Rahmad, Rifki, Adi Dumbuang, Ikhwan Daulay, Melky dan Erwin. Mereka tewas dalam waktu yang berbeda. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres, sebelumnya Hendra warga Pasa Lamo bersama teman-temannya pergi minum-minuman keras ke warung Tawon di Pasa Lamo. Setelah ia mabuk dan tergeletak tak berdaya di warung tersebut, ia diantar teman-temannya ke rumahnya. Tidak beberapa lama sampai di rumahnya, keluarganya memberitahukan bahwa ia tewas. Informasi tewasnya pemuda ini baru dilaporkan warga mulai Senin (15/10) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Begitu juga dengan pemuda lainnya, Diki (27), Rahmat (25), Rifki (20), Ikhwan (30) dan Melky (15). Mereka mabuk di warung miras itu dan digotong warga lainnya ke rumah mereka. Keluarga mereka kemudian memboyong mereka ke rumah sakit. Seperti halnya Melky (15) yang tewas di salah satu rumah sakit RS M. Djamil, Padang. Sementara 14 orang warga Ujung Gading lainnya ikut keracunan miras, kemarin telah diperbolehkan pulang. Sebelumnya, mereka sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Jambak Simpang Empat.
Sedangkan, di RSI Yarsi, sebelumnya didatangi 30 orang korban Miras, namun hanya sembilan orang yang mendapatkan perawatan intensif. Dari sembilan orang tersebut, Ikwan (29) harus meregang nyawa. Dia tewas setelah sempat mendapat perawatan intensif. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres hingga tadi malam, kedepan orang yang dirawat di RSI Yarsi telah diperbolehkan pulang.
Salah seorang kakak korban yang tewas, mengatakan sebelum adiknya, Diki tewas, Diki merasakan mual-mual, pusing, kejang-kejang, penglihatan kabur, badannya membiru. “Tak beberapa lama kemudian, Diki meninggal,” ucapnya menahan haru.
Menurut Kapolres Pasaman Barat AKBP Drs Mahavira Zen, MM, mereka yang tewas akibat menegak minuman keras sejenis tuak yang dicampur miras merk Mansion House. Para penenggak miras itu, sebelumnya pingsan dengan mulut berbuih, kemudian dilarikan ke RS Jambak dan RS Yarsi. Menurutnya, mereka menenggak miras dan berpesta pora seusai melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari Jumat (12/10). “Malamnya ada yang punya ide untuk pesta miras seperti tuak dicampur Mansion House,” ungkap Mahavira. Puluhan pemuda tersebut mengumpulkan tuak dan Mansion House dalam suatu wadah, kemudian diambil dengan gelas dan ditenggak ramai-ramai. Pesta mabuk-mabukan semula meriah ditingkah oleh suara musik, berubah jadi memilukan.
Diduga, miras yang berkadar alkohol tinggi tersebut, mereka minum sepuas-puasnya. Menurut seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, ada 23 orang yang kebetulan banyak meminumnya tidak sadarkan diri. Selain muntah-muntah, nafas mereka juga sesak.
BB Disita
Dugaan sementara, mereka keracunan setelah miras sejenis Mansion House dicampur sprite dan tuak. Ini dibuktikan dengan sejumlah barang bukti yang sudah disita. Empat botol telah diamankan dan segera dikirim ke BPOM untuk diteliti.
“Kita sangat menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini, sebab kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan peredaran miras, namun kenapa hanya untuk pesta masih ada juga yang berusaha untuk mencari keluar daerah Pasbar, hingga akhirnya hal tersebut berujung pada kematian,” ujar Mahvira Zen. Padahal selama bulan Ramadhan, Polres Pasaman Barat sudah mengantisipasi dengan melakukan razia ke kedai-kedai penduduk dengan menyita 2000 botol miras berbagai merek serta 500 liter tuak.
Penghulu Adat Kecewa
Kejadian tragis itu membuat semua orang tersentak. Termasuk Penghulu Adat Nagari Ujung Gading, Zaiful. Kepada Padang Ekpres, dia menyesalkan kejadian tersebut. Padahal, pihaknya telah sering mensosialisasikan agar miras dijauhi. Untuk mengatasi problem ini, dalam waktu dekat pihaknya akan segera dilakukan rapat koordinasi adat. “Kita akan segera melakukan rapat adat di Nagari ini untuk membahas kejadian ini,” akunya. (dari http://www.padangekspres.co.id)
Pesta Miras, Delapan Tewas, Puluhan Pemuda Dirawat Intensif
Oleh : Muhammad Subhan
18-Okt-2007, 19:25:13 WIB - [www.kabarindonesia.com]
KabarIndonesia — Kebiasaan pesta minuman keras (miras) sehabis lebaran di Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejak Jumat 12 sampai Senin 16 Oktober 2007 lalu memakan korban. Delapan orang tewas dan puluhan orang terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jambak dan Rumah Sakit Islam Yarsi di Simpang Empat serta dirujuk ke RS M. Djamil, Padang.
Kedelapan warga Ujung Gading yang tewas tersebut adalah Hendra, Diki, Rahmad, Rifki, Adi Dumbuang, Ikhwan Daulay, Melky dan Erwin. Mereka tewas dalam waktu yang berbeda. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres, sebelumnya Hendra warga Pasa Lamo bersama teman-temannya pergi minum-minuman keras ke warung Tawon di Pasa Lamo. Setelah ia mabuk dan tergeletak tak berdaya di warung tersebut, ia diantar teman-temannya ke rumahnya. Tidak beberapa lama sampai di rumahnya, keluarganya memberitahukan bahwa ia tewas. Informasi tewasnya pemuda ini baru dilaporkan warga mulai Senin (15/10) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Begitu juga dengan pemuda lainnya, Diki (27), Rahmat (25), Rifki (20), Ikhwan (30) dan Melky (15). Mereka mabuk di warung miras itu dan digotong warga lainnya ke rumah mereka. Keluarga mereka kemudian memboyong mereka ke rumah sakit. Seperti halnya Melky (15) yang tewas di salah satu rumah sakit RS M. Djamil, Padang. Sementara 14 orang warga Ujung Gading lainnya ikut keracunan miras, kemarin telah diperbolehkan pulang. Sebelumnya, mereka sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Jambak Simpang Empat.
Sedangkan, di RSI Yarsi, sebelumnya didatangi 30 orang korban Miras, namun hanya sembilan orang yang mendapatkan perawatan intensif. Dari sembilan orang tersebut, Ikwan (29) harus meregang nyawa. Dia tewas setelah sempat mendapat perawatan intensif. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres hingga tadi malam, kedepan orang yang dirawat di RSI Yarsi telah diperbolehkan pulang.
Salah seorang kakak korban yang tewas, mengatakan sebelum adiknya, Diki tewas, Diki merasakan mual-mual, pusing, kejang-kejang, penglihatan kabur, badannya membiru. “Tak beberapa lama kemudian, Diki meninggal,” ucapnya menahan haru.
Menurut Kapolres Pasaman Barat AKBP Drs Mahavira Zen, MM, mereka yang tewas akibat menegak minuman keras sejenis tuak yang dicampur miras merk Mansion House. Para penenggak miras itu, sebelumnya pingsan dengan mulut berbuih, kemudian dilarikan ke RS Jambak dan RS Yarsi. Menurutnya, mereka menenggak miras dan berpesta pora seusai melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari Jumat (12/10). “Malamnya ada yang punya ide untuk pesta miras seperti tuak dicampur Mansion House,” ungkap Mahavira. Puluhan pemuda tersebut mengumpulkan tuak dan Mansion House dalam suatu wadah, kemudian diambil dengan gelas dan ditenggak ramai-ramai. Pesta mabuk-mabukan semula meriah ditingkah oleh suara musik, berubah jadi memilukan.
Diduga, miras yang berkadar alkohol tinggi tersebut, mereka minum sepuas-puasnya. Menurut seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, ada 23 orang yang kebetulan banyak meminumnya tidak sadarkan diri. Selain muntah-muntah, nafas mereka juga sesak.
BB Disita
Dugaan sementara, mereka keracunan setelah miras sejenis Mansion House dicampur sprite dan tuak. Ini dibuktikan dengan sejumlah barang bukti yang sudah disita. Empat botol telah diamankan dan segera dikirim ke BPOM untuk diteliti.
“Kita sangat menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini, sebab kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan peredaran miras, namun kenapa hanya untuk pesta masih ada juga yang berusaha untuk mencari keluar daerah Pasbar, hingga akhirnya hal tersebut berujung pada kematian,” ujar Mahvira Zen. Padahal selama bulan Ramadhan, Polres Pasaman Barat sudah mengantisipasi dengan melakukan razia ke kedai-kedai penduduk dengan menyita 2000 botol miras berbagai merek serta 500 liter tuak.
Penghulu Adat Kecewa
Kejadian tragis itu membuat semua orang tersentak. Termasuk Penghulu Adat Nagari Ujung Gading, Zaiful. Kepada Padang Ekpres, dia menyesalkan kejadian tersebut. Padahal, pihaknya telah sering mensosialisasikan agar miras dijauhi. Untuk mengatasi problem ini, dalam waktu dekat pihaknya akan segera dilakukan rapat koordinasi adat. “Kita akan segera melakukan rapat adat di Nagari ini untuk membahas kejadian ini,” akunya. (dari http://www.padangekspres.co.id)
19 October 2007
Silaturrahim ke Rumah Wakil Bupati
Alhamdulillah pada hari selasa tanggal 16 Oktober 2007 kemarin pengurus Gemapasbar berkesempatan bersilaturrahim ke rumah wakil Bupati Pasaman Barat. Silaturrahim yang sedianya juga ditujukan ke rumah Bupati itu berlangsung dengan suasana kekeluargaan. Ada berbagai masukan yang diberikan oleh pengurus Gemapasbar terhadap pemerintahan saat ini. Tidak ketinggalan juga beberapa masukan yang diberikan wakil bupati, Bapak Risnawanto, SE terhadap Gemapasbar dan mahasiswa Pasaman Barat secara umum.
Terhadap pemerintahan, Gemapasbar berharap :
1. Pengelolaan sapi liar di Silaping yang sampai hari ini tidak tertangani agar dapat diperhatikan. Sapi liar yang sebenarnya aset pemerintah terbengkalai begitu saja semenjak pemerintah pusat tidak lagi mengurusnya. Dilain pihak pemda pasbar tidak memiliki biaya untuk itu.
2. Pengelolaan kelas unggul yang di titipkan di SMUN I Pasaman Baru agar diperhatikan dan dikelola dengan baik. Sudah seharusnya keberadaan kelas unggul ini menjadi favorit di Pasaman Barat dalam hal kualitas pendidikannya.
3. Penyelenggaraan acara-acara keramaian yang diadakan di kampung-kampung sebaiknya memperhatikan aspek akhlak. Misalnya penyelenggaran pesta walimahan (baralek) sebaiknya itu dibatasi hingga sore hari saja. Ada banyak akibat buruk yang diakibatkan oleh keberadaan pesta yang sampai larut malam. Pergaulan bebas, Minum-minuman keras ataupun juga perkelahian antar warga yang pada kahirnya membawa perkelahian antar kampung.
4. Peraturan terhadap keberadaan perusahaan swasta sebaiknya dipertegas sehingga perusahaan tersebut tidak menjadi beban bagi masyarakat. Sudah sepantasnya perusahaan-perusahaan tersebut mengangkat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Beberapa masukan dari Bapak wakil bupati bagi kita mahasiswa, diantaranya :
1. Mahasiswa diharapkan memberikan masukan bagi pemda Pasbar baik berupa sumbangan pemikiran maupun tenaga. Sumbangan tenaga umpamanya dalam penyelenggaraan pesantren ramadhan. Pada pesantren ramadhan kemarin dibutuhkan sekali bantuang dari mahasiswa dalam penyelenggaraannya.
2. Persiapkan diri sebaik-baiknya agar nanti dalam pembangunan kabupaten Pasbar, maka akan terlahir generasi pemimpin yang baik.
3. Masalah akhlak memang menjadi perhatian pemda. Namun di masyarakat kita, Ninik mamak terkadang kurang setuju dengan beberapa aturan tentang akhlak yang akan diberlakukan. Seperti Orgen tunggal, Pemda sudah membuat aturan hanya dibolehkan sampai jam 10.00 wib malam. Namun ada juga ninik mamak yang tidak setuju dengan aturan tersebut.
4. Perusahaan swasta sudah membuat MoU dengan pemerintah pusat sehingga kita didaerah tidak terlalu diperhatikan oleh pihak swasta tersebut.
itulah sebagian perbincangan kami dengan Bapak Wakil Bupati Pasbar. Semoga perbincangan tersebut (kalau tidak seluruhnya) sebagian bisa kita perbaiki ke depan.
Terhadap pemerintahan, Gemapasbar berharap :
1. Pengelolaan sapi liar di Silaping yang sampai hari ini tidak tertangani agar dapat diperhatikan. Sapi liar yang sebenarnya aset pemerintah terbengkalai begitu saja semenjak pemerintah pusat tidak lagi mengurusnya. Dilain pihak pemda pasbar tidak memiliki biaya untuk itu.
2. Pengelolaan kelas unggul yang di titipkan di SMUN I Pasaman Baru agar diperhatikan dan dikelola dengan baik. Sudah seharusnya keberadaan kelas unggul ini menjadi favorit di Pasaman Barat dalam hal kualitas pendidikannya.
3. Penyelenggaraan acara-acara keramaian yang diadakan di kampung-kampung sebaiknya memperhatikan aspek akhlak. Misalnya penyelenggaran pesta walimahan (baralek) sebaiknya itu dibatasi hingga sore hari saja. Ada banyak akibat buruk yang diakibatkan oleh keberadaan pesta yang sampai larut malam. Pergaulan bebas, Minum-minuman keras ataupun juga perkelahian antar warga yang pada kahirnya membawa perkelahian antar kampung.
4. Peraturan terhadap keberadaan perusahaan swasta sebaiknya dipertegas sehingga perusahaan tersebut tidak menjadi beban bagi masyarakat. Sudah sepantasnya perusahaan-perusahaan tersebut mengangkat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Beberapa masukan dari Bapak wakil bupati bagi kita mahasiswa, diantaranya :
1. Mahasiswa diharapkan memberikan masukan bagi pemda Pasbar baik berupa sumbangan pemikiran maupun tenaga. Sumbangan tenaga umpamanya dalam penyelenggaraan pesantren ramadhan. Pada pesantren ramadhan kemarin dibutuhkan sekali bantuang dari mahasiswa dalam penyelenggaraannya.
2. Persiapkan diri sebaik-baiknya agar nanti dalam pembangunan kabupaten Pasbar, maka akan terlahir generasi pemimpin yang baik.
3. Masalah akhlak memang menjadi perhatian pemda. Namun di masyarakat kita, Ninik mamak terkadang kurang setuju dengan beberapa aturan tentang akhlak yang akan diberlakukan. Seperti Orgen tunggal, Pemda sudah membuat aturan hanya dibolehkan sampai jam 10.00 wib malam. Namun ada juga ninik mamak yang tidak setuju dengan aturan tersebut.
4. Perusahaan swasta sudah membuat MoU dengan pemerintah pusat sehingga kita didaerah tidak terlalu diperhatikan oleh pihak swasta tersebut.
itulah sebagian perbincangan kami dengan Bapak Wakil Bupati Pasbar. Semoga perbincangan tersebut (kalau tidak seluruhnya) sebagian bisa kita perbaiki ke depan.
Investasilah di Pasbar!
Berita Padang Ekspress juga tentang Pasaman Barat di posting tanggal 10 Oktober 2007
Investasilah di Pasbar!
Rabu, 10-Oktober-2007, 23:42:34
Sebagai daerah pemekaran, Pasaman Barat dihadapkan kepada berbagai tantangan pembangunan yang tidak ringan. Daerah yang dibentuk berdasarkan UU No 38 Tahun 2003 dan diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Mendagri tersebut, merupakan wilayah dengan penduduk miskin nomor tiga terbesar di Sumbar. Dari 328.655 jiwa warga Pasaman Barat, 41 persen di antaranya atau 133.400 jiwa, masih hidup dalam garis kemiskinan.
Bupati Drs Syahiran MM berharap banyak kepada seluruh elemen masyarakat Pasaman Barat, untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Bahkan, ia juga minta para perantau untuk bisa berinvestasi di kampung halaman. ”Kita mengimbau kepada para perantau untuk menanamkan modalnya di Pasaman Barat, untuk memacu lajunya pertumbuhan pembangunan di segala sektor. Pemkab akan memberikan kemudahan pada investor yang mau investasi,” imbau bupati yang dilantik 27 Agustus 2005 dan berpasangan dengan Drs Risnawanto sebagai wakil bupati. Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Daerah ini dikenal sebagai sentra utama jagung di Sumbar dengan produksi 70 ton/hari. Komoditi unggulan lainnya yang dimiliki adalah di sektor perikanan, perkebunan, dan industri. Di sektor perikanan, tahun 2004, produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 22.166 ton.
Untuk sektor perkebunan, terdapat kelapa sawit, produksi kelapa sawit memanfaatkan lahan seluas 93.600 ha dengan total produksi mencapai 137.270 ton . Selain itu, karet juga terdapat di kabupaten ini yang memanfaatkan lahan seluas 5.535 ha dengan total produksi mencapai 7.590 ton di tahun 2005. Sedangkan untuk total produksi kakao di tahun 2004 mencapai 212 ton yang memanfaatkan lahan seluas 1.962 ha dan di tahun 2006, total produksi kopi mencapai 87.057 ton. Sektor industri yang terdapat di Kabupaten Pasaman Barat adalah industri minyak goreng dan industri pengolahan kopi. Di samping mengajak perantau untuk investasi, Bupati juga mengimbau para perantau untuk ikut membantu pemerintah mendorong masyarakat yang tinggal di kampung berpartisipasi terhadap percepatan pembangunan di Pasaman Barat. Sebab, katanya, tanpa adanya partisipasi masyarakat yang sungguh-sungguh dalam pembangunan, mustahillah pembangunan bisa diwujudkan.
Saat ini, Pemkab Pasaman Barat menitikberatkan pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat. Dalam pengentasan kesmiskinan di tahun 2006, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar 79 miliar untuk program peningkatan ekonomi rakyat dan Rp71 miliar untuk pendidikan. Sedangkan pada tahun 2007, anggaran pendidikan meningkat menjadi 121 miliar dan 19 miliar untuk kesehatan. Selama dua tahun memimpin Pasaman Barat, beragam program pembangunan telah sukses dilaksanakan pasangan Syahiran-Risnawanto. Berbagai ketertinggalan dicob dikejar. Bahkan, sejak dilantik, bupati-wakil bupati pilihan rakyat ini bertekad untuk bekerja keras guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai implementasi dari visinya, mereka telah melakukan beragam gebrakan untuk membangun daerah. Salah satunya gebrakan di bidang pelayanan publik dengan menggratiskan semua urusan kependudukan seperti pembuatan Akta Kelahiran (AK), Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain program di atas, juga digulirkan pelayanan satu pintu. di samping perbaikan pelayanan publik, perbaikan ekonomi dan pendapatan juga terus dilakukan. Beragam program unggulan digulirkan untuk mengentaskan kemiskinan, ditempuh melalui melakukan pendekatan terintegrasi.
Sebagian besar program yang ada di masing-masing SKPD diarahkan untuk mengatasi program ini . Di antaranya pembukaan daerah terisolir melalui pembangunan jalan dan jembatan, sarana pendidikan dan kesehatan plus beragam bantuan terutama untuk perkuatan UMKM.
Guna mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur puiblik terus dilakukan. Seperti pembangunan sarana jalan untuk membuka daerah terisolir, menjadi prioritas bagi Pemkab. Di tahun 2005 hingga 2006 terdapat 13 ruas jalan yang sudah mengalami perbaikan dan 2007 ini ditargetkan 4 jalan lagi akan tuntas sehingga semua daerah terisolir bisa diakses kendaraan.
Selain itu gedung sekolah pun dibangun. Pelayanan dan infrastruktur kesehatan terus diperbaiki sehingga warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Puskesmas pembantu (Pustu) pun terus dibangun sehingga saat ini berjumlah 38 unit. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan dokter pun disebar ke tiap puskesmas sehingga saat ini ada puskesmas yang dokternya mencapai 3 orang. Khusus daerah terisolir yang tidak mendapat fasilitas askeskin dan kondisi ekonomi masyarakatnya menengah maka diberikan fasiltas pengobatan gratis hingga ke puskesmas melalui program Jausada (jaringan usaha kesehatan daerah). (*)
Investasilah di Pasbar!
Rabu, 10-Oktober-2007, 23:42:34
Sebagai daerah pemekaran, Pasaman Barat dihadapkan kepada berbagai tantangan pembangunan yang tidak ringan. Daerah yang dibentuk berdasarkan UU No 38 Tahun 2003 dan diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Mendagri tersebut, merupakan wilayah dengan penduduk miskin nomor tiga terbesar di Sumbar. Dari 328.655 jiwa warga Pasaman Barat, 41 persen di antaranya atau 133.400 jiwa, masih hidup dalam garis kemiskinan.
Bupati Drs Syahiran MM berharap banyak kepada seluruh elemen masyarakat Pasaman Barat, untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Bahkan, ia juga minta para perantau untuk bisa berinvestasi di kampung halaman. ”Kita mengimbau kepada para perantau untuk menanamkan modalnya di Pasaman Barat, untuk memacu lajunya pertumbuhan pembangunan di segala sektor. Pemkab akan memberikan kemudahan pada investor yang mau investasi,” imbau bupati yang dilantik 27 Agustus 2005 dan berpasangan dengan Drs Risnawanto sebagai wakil bupati. Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Daerah ini dikenal sebagai sentra utama jagung di Sumbar dengan produksi 70 ton/hari. Komoditi unggulan lainnya yang dimiliki adalah di sektor perikanan, perkebunan, dan industri. Di sektor perikanan, tahun 2004, produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 22.166 ton.
Untuk sektor perkebunan, terdapat kelapa sawit, produksi kelapa sawit memanfaatkan lahan seluas 93.600 ha dengan total produksi mencapai 137.270 ton . Selain itu, karet juga terdapat di kabupaten ini yang memanfaatkan lahan seluas 5.535 ha dengan total produksi mencapai 7.590 ton di tahun 2005. Sedangkan untuk total produksi kakao di tahun 2004 mencapai 212 ton yang memanfaatkan lahan seluas 1.962 ha dan di tahun 2006, total produksi kopi mencapai 87.057 ton. Sektor industri yang terdapat di Kabupaten Pasaman Barat adalah industri minyak goreng dan industri pengolahan kopi. Di samping mengajak perantau untuk investasi, Bupati juga mengimbau para perantau untuk ikut membantu pemerintah mendorong masyarakat yang tinggal di kampung berpartisipasi terhadap percepatan pembangunan di Pasaman Barat. Sebab, katanya, tanpa adanya partisipasi masyarakat yang sungguh-sungguh dalam pembangunan, mustahillah pembangunan bisa diwujudkan.
Saat ini, Pemkab Pasaman Barat menitikberatkan pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat. Dalam pengentasan kesmiskinan di tahun 2006, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar 79 miliar untuk program peningkatan ekonomi rakyat dan Rp71 miliar untuk pendidikan. Sedangkan pada tahun 2007, anggaran pendidikan meningkat menjadi 121 miliar dan 19 miliar untuk kesehatan. Selama dua tahun memimpin Pasaman Barat, beragam program pembangunan telah sukses dilaksanakan pasangan Syahiran-Risnawanto. Berbagai ketertinggalan dicob dikejar. Bahkan, sejak dilantik, bupati-wakil bupati pilihan rakyat ini bertekad untuk bekerja keras guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai implementasi dari visinya, mereka telah melakukan beragam gebrakan untuk membangun daerah. Salah satunya gebrakan di bidang pelayanan publik dengan menggratiskan semua urusan kependudukan seperti pembuatan Akta Kelahiran (AK), Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain program di atas, juga digulirkan pelayanan satu pintu. di samping perbaikan pelayanan publik, perbaikan ekonomi dan pendapatan juga terus dilakukan. Beragam program unggulan digulirkan untuk mengentaskan kemiskinan, ditempuh melalui melakukan pendekatan terintegrasi.
Sebagian besar program yang ada di masing-masing SKPD diarahkan untuk mengatasi program ini . Di antaranya pembukaan daerah terisolir melalui pembangunan jalan dan jembatan, sarana pendidikan dan kesehatan plus beragam bantuan terutama untuk perkuatan UMKM.
Guna mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur puiblik terus dilakukan. Seperti pembangunan sarana jalan untuk membuka daerah terisolir, menjadi prioritas bagi Pemkab. Di tahun 2005 hingga 2006 terdapat 13 ruas jalan yang sudah mengalami perbaikan dan 2007 ini ditargetkan 4 jalan lagi akan tuntas sehingga semua daerah terisolir bisa diakses kendaraan.
Selain itu gedung sekolah pun dibangun. Pelayanan dan infrastruktur kesehatan terus diperbaiki sehingga warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Puskesmas pembantu (Pustu) pun terus dibangun sehingga saat ini berjumlah 38 unit. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan dokter pun disebar ke tiap puskesmas sehingga saat ini ada puskesmas yang dokternya mencapai 3 orang. Khusus daerah terisolir yang tidak mendapat fasilitas askeskin dan kondisi ekonomi masyarakatnya menengah maka diberikan fasiltas pengobatan gratis hingga ke puskesmas melalui program Jausada (jaringan usaha kesehatan daerah). (*)
Potret Ekonomi Masyarakat Pasbar, Entaskan Kemiskinan, Perkuat UKM dan Koperasi
Ini Berita dari Padang Ekspress pada tanggal 10 Oktober lalu. Semoga bermanfaat.
Potret Ekonomi Masyarakat Pasbar, Entaskan Kemiskinan, Perkuat UKM dan Koperasi
Rabu, 10-Oktober-2007, 23:21:10
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan pelik yang masih dihadapi Pasaman Barat (Pasbar) hingga kini. Pasalnya angka kemiskinan masih tinggi mencapai 41 persen atau 133.400 jiwa dari 328.655 penduduk (berdasarkan data statistik 2006). Sebaran penduduk miskin terbanyak berada di tiga Kecamatan diantaranya Sasak Ranah Pasisie , Talamau dan Sungai Bremas.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memiliki peran yang sangat strategis dalam pengentasan kemiskinan ini. Tesis ini sangat beralasan mengingat potensi Koperasi dan UKM di Pasbar sangat besar. Data menunjukkan terdapat 247 koperasi dengan aneka bentuk usaha. Persentasi koperasi yang aktif pun cukup tinggi mencapai 71,6 persen atau 177 unit. Begitu juga yang melakukan RAT sudah mencapai 52 unit. Bahkan dari sisi jumlah anggota dan permodalan koperasi Pasbar sangat menjanjikan. Saat ini terdapat 14.890 orang anggota koperasi, karyawan 373 orang dan modal Rp17 miliar, modal luar Rp39 miliar, aset Rp57 miliar, volume usaha Rp101 miliar. Selain itu Pasbar juga sudah memiliki banyak koperasi yang berprestasi dengan dominasi di dua daerah seperti Kinali 10 unit dan Luhak Nan Duo 16 unit.
Selain Koperasi, potensi usaha mikro pun cukup besar dan menjanjikan serta bisa menjadi salah satu solusi dalam pengentasan kemiskinan. Data menunjukkan saat ini tercatat 4.550 unit dengan beragam sektor di antaranya sektor perdangan 1.300 unit, usaha pertanian 400 unit, non pertanian 966 unit dan aneka usaha 1.881 unit. Untuk memperkuat keberadaan Koperasi dan UKM ini hingga bisa menciptakan peluang kerja baru dan mengentaskan kemiskinan maka dinas sudah melakukan berbagai perkuatan diantaranya perkuatan modal, penguatan kapasitas SDM pengelola, sarana dan prasarana. Tahun ini dinas telah melakukan penguatan kapasitas terhadap 209 unit koperasi dan UMKM terutama fokus pada aspek manajemen keuangan.
“Manejemen keuangan yang kita berikan memang sifatnya sederhana tapi dengan sistem ini diharapkan kapasitasnya meningkat sehingga bisa memisahkan tata administrasi keuangan usaha dengan keuangan untuk kebutuhan hidupnya. Karena selama ini campur aduk sehingga tidak bisa dihitung secara riil keuntungannya dari usaha itu dan posisi usaha terutama rugi laba tidak diketahui secara pasti,” beber Muhayatsyah
Malahan sejak tahun 2004 hingga 2006 Diskoperindag sudah memfasilitasi perkuatan modal koperasi Rp 1,35 miliar dengan dana yang tersebar Rp 6,3 miliar dan jumlah anggota yang mendapat kucuran dana bantuan tersebut mencapai 2.258 orang anggota koperasi.
Karenanya semakin sehat koperasi maka peluangnya mendapatkan berbagai fasilitas baik modal maupun sarana akan semakin besar. Tahun 2007 ini terdapat 4 unit koperasi yang diusulkan untuk mendapatkan dana perkuatan modal dari pusat sebesar Rp100 juta dan dua koperasi untuk mendapatkan perkuatan sarana. Selain itu masih ada peluang berupa bantuan bibit coklat untuk 5 koperasi sebanyak 250 batang, 5 unit kapal fiber 5 Gt sebesar 1,5 miliar, budidaya ikan Rp300 juta dan sertifikasi tanah anggota koperasi sebanyak 200 persil.
Perjuangan ini secara perlahan sudah menunjukkan hasil diantaranya dengan turunnya bantuan program pembiayaan produktif Koperasi dan usaha menengah (P3KUM) sebesar Rp300 juta untuk tiga koperasi diantaranya Koperasi Lepp-M3, KSP Gunung Sangkur dan KSU Mitra Multi Sarana. Bahkan bantuan modal kerja untuk petani jagung sebesar Rp50 juta pun sudah dikucurkan untuk para petani jagung di daerah Kinali. Kepala Bagian Tata Usaha Diskoperindag Ir. Mendrial kepada koran ini mengatakan dana Rp300 juta ini tidak akan kembali lagi ke pusat tetapi akan terus berputar di Pasbar karenanya ia minta pihak-pihak yang kebagian dana ini bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan melakukan pengembalian tepat waktu sehingga bisa digulirkan untuk UMKM dan koperasi yang lain.
Selain berupaya menggaet berbagai bantuan perkuatan modal dari pusat dinas pun tak henti-hentinya membuka akses pasar ke berbagai daerah di Indonesia dengan mengikuti berbagai iven mulai dari pameran hingga pasar lelang dan penjajakan langsung dengan produsen. Baru-baru ini dinas membawa beberapa pengusaha Pasbar mengikuti pasar lelang di Surabaya. Ternyata hasilnya luar biasa karena pengusaha luar banyak yang menruh minat berbagai komoditi pertanian Pasbar seperti jagung dan kopra. Bahkan pengusaha lokal berhasil dibuat memorandum of understanding (MOU) dengan pengusaha dari luar salah satunya antara UG. Mahfud dengan PT Anugerah Jaya Surabaya untuk memasok 2000 ton jagung selama tiga bulan dengan nilai kontrak Rp 3,4 miliar.
Selain MOU pemasaran jagung kata Mendrial dinas juga berhasil melobi perusahaan untuk menampung kopra sebanyak 600 ton dengan nilai kontrak Rp 2,4 miliar. Angka kontrak ini jelas sangat signifikan bagi perluasan pemasaran produk hasil bumi Pasbar yang selama ini pemasarannya baru sebatas wilayah Sumatera seperti Medan dan Payakumbuh. “Produk coklat juga sudah masuk tahap negosiasi dan perusahaan sudah menyetujui sampel coklat yang kita bawa dari Pasbar. Hanya saja mereka meminta ke depan produk coklat dalam bentuk yang sudah difermentasi. Untuk antisipasinya kita sudah ajukan permohonan ke Kementerian Koperasi dan UKM agar bisa mendapat bantuan alat pengolahan coklat,” ungkapnya.
Kendati peluang sudah ada dan kontrak kerjasama sudah ditandatangani tambah Mendrial pengusaha lokal sering kewalahan dengan persoalan modal untuk “stoking” barang. Karenanya Bank Nagari diharapkan bisa “mem back up” pengusaha lokal dengan memberikan kemudahan dalam peminjaman modal usaha agar tidak kewalahan dalam memenuhi permintaan perusahaan yang umumnya dalam jumlah sangat besar. Penempatan dana bergulir milik pemerintah sebesar Rp 1 miliar di Bank Nagari dihadapkan bisa diakses lebih mudah. Bahkan kalau perlu dana tersebut bisa diakses tanpa persyaratan agunan sehingga masyarakat betul-betul diberi kemudahan akses seluas-luasnya. Sehingga kapan pun diperlukan pertani bisa digunakan dan tidak perlu melalui prosedur yang berbelit dengan persyaratan yang rumit.
Selain perkuatan modal dan perluasan terhadap akses pasbar ternyata penguatan produk pun sangat diperlukan sehingga memenuhi standar kualitas yang diminta pasar. Salah satunya dengan mengadakan berbagai pelatihan mulai dari pelatihan bordir dengan dana Rp 34 juta, pelatihan kerupuk jagung Rp 34 juta, dan pelatihan kewirausahaan Rp 61 juta. “Bahkan untuk memperkenalkan produk lokal kita sudah membangun sarana promosi di tiga Kecamatan yang menjadi gerbang Pasbar dengan dunia luar seperti Kinali, Talu dan ujung Gading. Ini diharapkan bisa memudahkan peminat bisa dengan mudah mendapatkan produk yang diinginkannya sehingga lebih efektif dan efesien,” bebernya. (***)
Potret Ekonomi Masyarakat Pasbar, Entaskan Kemiskinan, Perkuat UKM dan Koperasi
Rabu, 10-Oktober-2007, 23:21:10
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan pelik yang masih dihadapi Pasaman Barat (Pasbar) hingga kini. Pasalnya angka kemiskinan masih tinggi mencapai 41 persen atau 133.400 jiwa dari 328.655 penduduk (berdasarkan data statistik 2006). Sebaran penduduk miskin terbanyak berada di tiga Kecamatan diantaranya Sasak Ranah Pasisie , Talamau dan Sungai Bremas.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memiliki peran yang sangat strategis dalam pengentasan kemiskinan ini. Tesis ini sangat beralasan mengingat potensi Koperasi dan UKM di Pasbar sangat besar. Data menunjukkan terdapat 247 koperasi dengan aneka bentuk usaha. Persentasi koperasi yang aktif pun cukup tinggi mencapai 71,6 persen atau 177 unit. Begitu juga yang melakukan RAT sudah mencapai 52 unit. Bahkan dari sisi jumlah anggota dan permodalan koperasi Pasbar sangat menjanjikan. Saat ini terdapat 14.890 orang anggota koperasi, karyawan 373 orang dan modal Rp17 miliar, modal luar Rp39 miliar, aset Rp57 miliar, volume usaha Rp101 miliar. Selain itu Pasbar juga sudah memiliki banyak koperasi yang berprestasi dengan dominasi di dua daerah seperti Kinali 10 unit dan Luhak Nan Duo 16 unit.
Selain Koperasi, potensi usaha mikro pun cukup besar dan menjanjikan serta bisa menjadi salah satu solusi dalam pengentasan kemiskinan. Data menunjukkan saat ini tercatat 4.550 unit dengan beragam sektor di antaranya sektor perdangan 1.300 unit, usaha pertanian 400 unit, non pertanian 966 unit dan aneka usaha 1.881 unit. Untuk memperkuat keberadaan Koperasi dan UKM ini hingga bisa menciptakan peluang kerja baru dan mengentaskan kemiskinan maka dinas sudah melakukan berbagai perkuatan diantaranya perkuatan modal, penguatan kapasitas SDM pengelola, sarana dan prasarana. Tahun ini dinas telah melakukan penguatan kapasitas terhadap 209 unit koperasi dan UMKM terutama fokus pada aspek manajemen keuangan.
“Manejemen keuangan yang kita berikan memang sifatnya sederhana tapi dengan sistem ini diharapkan kapasitasnya meningkat sehingga bisa memisahkan tata administrasi keuangan usaha dengan keuangan untuk kebutuhan hidupnya. Karena selama ini campur aduk sehingga tidak bisa dihitung secara riil keuntungannya dari usaha itu dan posisi usaha terutama rugi laba tidak diketahui secara pasti,” beber Muhayatsyah
Malahan sejak tahun 2004 hingga 2006 Diskoperindag sudah memfasilitasi perkuatan modal koperasi Rp 1,35 miliar dengan dana yang tersebar Rp 6,3 miliar dan jumlah anggota yang mendapat kucuran dana bantuan tersebut mencapai 2.258 orang anggota koperasi.
Karenanya semakin sehat koperasi maka peluangnya mendapatkan berbagai fasilitas baik modal maupun sarana akan semakin besar. Tahun 2007 ini terdapat 4 unit koperasi yang diusulkan untuk mendapatkan dana perkuatan modal dari pusat sebesar Rp100 juta dan dua koperasi untuk mendapatkan perkuatan sarana. Selain itu masih ada peluang berupa bantuan bibit coklat untuk 5 koperasi sebanyak 250 batang, 5 unit kapal fiber 5 Gt sebesar 1,5 miliar, budidaya ikan Rp300 juta dan sertifikasi tanah anggota koperasi sebanyak 200 persil.
Perjuangan ini secara perlahan sudah menunjukkan hasil diantaranya dengan turunnya bantuan program pembiayaan produktif Koperasi dan usaha menengah (P3KUM) sebesar Rp300 juta untuk tiga koperasi diantaranya Koperasi Lepp-M3, KSP Gunung Sangkur dan KSU Mitra Multi Sarana. Bahkan bantuan modal kerja untuk petani jagung sebesar Rp50 juta pun sudah dikucurkan untuk para petani jagung di daerah Kinali. Kepala Bagian Tata Usaha Diskoperindag Ir. Mendrial kepada koran ini mengatakan dana Rp300 juta ini tidak akan kembali lagi ke pusat tetapi akan terus berputar di Pasbar karenanya ia minta pihak-pihak yang kebagian dana ini bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan melakukan pengembalian tepat waktu sehingga bisa digulirkan untuk UMKM dan koperasi yang lain.
Selain berupaya menggaet berbagai bantuan perkuatan modal dari pusat dinas pun tak henti-hentinya membuka akses pasar ke berbagai daerah di Indonesia dengan mengikuti berbagai iven mulai dari pameran hingga pasar lelang dan penjajakan langsung dengan produsen. Baru-baru ini dinas membawa beberapa pengusaha Pasbar mengikuti pasar lelang di Surabaya. Ternyata hasilnya luar biasa karena pengusaha luar banyak yang menruh minat berbagai komoditi pertanian Pasbar seperti jagung dan kopra. Bahkan pengusaha lokal berhasil dibuat memorandum of understanding (MOU) dengan pengusaha dari luar salah satunya antara UG. Mahfud dengan PT Anugerah Jaya Surabaya untuk memasok 2000 ton jagung selama tiga bulan dengan nilai kontrak Rp 3,4 miliar.
Selain MOU pemasaran jagung kata Mendrial dinas juga berhasil melobi perusahaan untuk menampung kopra sebanyak 600 ton dengan nilai kontrak Rp 2,4 miliar. Angka kontrak ini jelas sangat signifikan bagi perluasan pemasaran produk hasil bumi Pasbar yang selama ini pemasarannya baru sebatas wilayah Sumatera seperti Medan dan Payakumbuh. “Produk coklat juga sudah masuk tahap negosiasi dan perusahaan sudah menyetujui sampel coklat yang kita bawa dari Pasbar. Hanya saja mereka meminta ke depan produk coklat dalam bentuk yang sudah difermentasi. Untuk antisipasinya kita sudah ajukan permohonan ke Kementerian Koperasi dan UKM agar bisa mendapat bantuan alat pengolahan coklat,” ungkapnya.
Kendati peluang sudah ada dan kontrak kerjasama sudah ditandatangani tambah Mendrial pengusaha lokal sering kewalahan dengan persoalan modal untuk “stoking” barang. Karenanya Bank Nagari diharapkan bisa “mem back up” pengusaha lokal dengan memberikan kemudahan dalam peminjaman modal usaha agar tidak kewalahan dalam memenuhi permintaan perusahaan yang umumnya dalam jumlah sangat besar. Penempatan dana bergulir milik pemerintah sebesar Rp 1 miliar di Bank Nagari dihadapkan bisa diakses lebih mudah. Bahkan kalau perlu dana tersebut bisa diakses tanpa persyaratan agunan sehingga masyarakat betul-betul diberi kemudahan akses seluas-luasnya. Sehingga kapan pun diperlukan pertani bisa digunakan dan tidak perlu melalui prosedur yang berbelit dengan persyaratan yang rumit.
Selain perkuatan modal dan perluasan terhadap akses pasbar ternyata penguatan produk pun sangat diperlukan sehingga memenuhi standar kualitas yang diminta pasar. Salah satunya dengan mengadakan berbagai pelatihan mulai dari pelatihan bordir dengan dana Rp 34 juta, pelatihan kerupuk jagung Rp 34 juta, dan pelatihan kewirausahaan Rp 61 juta. “Bahkan untuk memperkenalkan produk lokal kita sudah membangun sarana promosi di tiga Kecamatan yang menjadi gerbang Pasbar dengan dunia luar seperti Kinali, Talu dan ujung Gading. Ini diharapkan bisa memudahkan peminat bisa dengan mudah mendapatkan produk yang diinginkannya sehingga lebih efektif dan efesien,” bebernya. (***)
08 October 2007
Met Lebaran
Untuk seluruh saudara-saudara kami, kakak-kakak kami, orang tua, sanak, sumando dan siapa saja yang berhubungan dengan Gemapasbar or Pasaman Barat.
Kami mengucapkan "
Tak terasa sudah hampir satu bulan kita berjuang menundukkan diri
Semoga lisan-lisan kita senantiasa basah menyebut asma-Nya
Sebagaimana kita telah melatihnya di bulan ramadhan ini.
Tiada ucapan kami kecuali lafadz permohonan maaf atas segala khilaf dan dosa, semoga dibulan syawal ini Allah swt kan berkenan memuliakan orang-orang yang telah mengisi bulan ramadhan dengan Amal Shaleh.
untaian do'a kita mohon kan kepada-Nya semoga dibulan-bulan setelah ini kita akan bisa menjaga amal ibadah yang telah kita latih. Semoga kita istiqomah dibulan syawal sebagai bulan peningkatan terhadap amal-amal ibadah.
Kami mengucapkan "
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
Tak terasa sudah hampir satu bulan kita berjuang menundukkan diri
Semoga lisan-lisan kita senantiasa basah menyebut asma-Nya
Sebagaimana kita telah melatihnya di bulan ramadhan ini.
Tiada ucapan kami kecuali lafadz permohonan maaf atas segala khilaf dan dosa, semoga dibulan syawal ini Allah swt kan berkenan memuliakan orang-orang yang telah mengisi bulan ramadhan dengan Amal Shaleh.
TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM TAQABBAL YAA KARIIM
untaian do'a kita mohon kan kepada-Nya semoga dibulan-bulan setelah ini kita akan bisa menjaga amal ibadah yang telah kita latih. Semoga kita istiqomah dibulan syawal sebagai bulan peningkatan terhadap amal-amal ibadah.
Subscribe to:
Posts (Atom)