Ayo gabung bersama

04 February 2009

Pendidikan agama non formal juga butuh diperhatikan


Taman pendidikan Alqur’an atau taman pendidikan seni Alqur’an adalah lembaga pendidikan yang ada di masyarakat non formal. Posisinya dirasa sangat perlu keberadaannya dalam mencetak generasi qur’ani. Hal ini sangat relevan dengan kondisi sekarang dimana pemerintah Sumatera Barat mencanangkan konsep “kembali ke surau”.
Wajar memang tatkala efek dari globalisasi telah merambah disemua kalangan,penanaman dan pemantapan pondasi aqidah sebagai dasar hidup mutlak harus, apabila generasi muda kita. Tentu mustahil “adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah”akan dapat menuai hasil apabila tidak adanya usaha dari kita untuk menjalankannya.
Pasaman Barat,gebrakan untuk mencanangkan pendidikan Alqur'an belum begitu tampak,walaupun ada namun belum begitu terasakan. Kemandulan selama ini masih menyelimuti generasi pemerhati pendidikan harus dihidupkan kembali. Sekarang pertanyaannya adalah kita ingin berfikir atau apakah kita akan memperhatikan kemunduran?. Pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan harus bertanggung jawab,begitu pula mahasiswa yang telah diakui keberadaannya sebagai “Agen of Change”. Gebrakan dan pemikiran ini sudah mulai digerakkan dalam kurun beberapa tahun yang lalu oleh masyarakat desa Sidomulyo,kecamatan Kinali,Pasaman Barat. Tidak kurang dari 125 santri yang aktif untuk mau menuntut ilmu Alqur'an dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari TK,SD sampai SLTA, yang mengikuti pendidikan baik di mesjid,mushalla ataupun dirumah-rumah.
Agus Hendra (Mahasiswa Universitas Negeri Padang),yang telah terjun dalam taman pendidikan Alqur’an ini mempunyai target misi “Memberantas buta huruf baca Alqur'an di desa ini” dan misi pencerdasan ini akan dilanjutkan ke daerah yang lebih luas lagi di kecamatan Kinali dan pasaman barat khususnya.“Tidak semua mencontoh itu buruk “paparnya. Sistem pendidikan ini juga akan disesuaikan, dan programnya tidak jauh beda dengan kota Padang yang cukup sukses dalam pelaksanaannya, juga mempunyai nilai tersendiri dalam mencanangkan kembali ke surau.
Taman pendidikan alquran (TPA/TPSA) di pasaman barat sebenarnya di tiap-tiap desa baik di surau atau di rumah-rumah sebagian telah ada, namun yang perlu diseriuskan adalah masalah “Sistem pembinaannya yang belum terkoordinir secara baik”, yang perlu menjadi renungan adalah bagaimana kita akan mendapatkan hasil yang baik apabila prosesnya kurang begitu tetata secara baik. Untuk membangun pasaman barat jangan lupakn manusianya,apalagi generasi mudanya. Apabila kondisi ini dibiarkan,tunggu kehancuran.

No comments:

Followers