Ayo gabung bersama

29 December 2008

Panggilan Suci

Album : Untuk Sebuah Cita
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com

Lantang t'lah terdengar panggilan suci
Menyeru 'kan jiwa Muslim sejati
Sambut semangat membebaskan negeri
Panggilan suci bebaskan negeri

T'lah mengguntai angan kaum Yahudi
Bagai kera yang t'rus menjalin mimpi
Seolah kuasa kangkangi bumi
Nan tiada pernah kan termiliki
Berangan bagai miliki negeri


Rantai kedustaan tegas terpampang
Mengaku agung perkasa bak Tuhan
Tak pernah mengubah janji, Ar Rahman
Terlaknat Yahudi tiada ampun

Al-Aqsha ini jantung Palestina
Kiblat pertama jua nan mulia
Bagai jiwa nanbebas dan meredeka
Bagi Qudsi tak boleh kan terluka
Al-Aqsha, qudsi tegaknya negeri

Palestina negeri berkah bestari
Sehasta pun tak pantas ternodai
Dan api jihad kan berkobar pasti
Andai negeri ternista tercaci
Geliat Intifadhah mengguncang bumi

Batu terlontar tangan-tangan kecil
Senandung jihad dan pekikan takbir
Tiada pribadi yang bertopang tangan
Hancurkan penzhalim syahid tujuan
Bertumbah darah basahi bumi

Bentuk barisan berderap melangkah
Hai mujahid ikhlas 'tuk ridha Allah
Tiap langkahmu jadikanlah pasti
Sejengkal Palestina terbebasi
Majulah sambut panggilan suci

23 December 2008

Blog Gemapasbar lagi berantakan...


Mohon maaf
bagi pembaca semuanya, blog gemapasbar lagi dalam perbaikan. jadi agak berantakan...

untuk komentar dan pesan , silahkan tetap digunakan. Insya Allah silaturrahim kita akan tetap terjalin...

Victor dan mahasiswa Pasbar


Masih segar dalam ingatan kita demo yang telah dilakukan Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat beberapa waktu yang lalu berkaitan dengan pengangkatan Viktor Pakpahan (sebelumnya tertulis viktor nababan) sebagai ketua pengadilan negeri pasaman barat. Sepintas lalu alasan yang disampaikan oleh kalangan Pengadilan adalah masuk akal. Mereka mengangkatnya berdasarkan track recordnya selama ini. Dan itu juga sudah dipertimbangkan oleh MA (wallahu a'lam track record dan pertimbangan seperti apa). Apapun alasan yang disampaikan, sudah sepantasnyalah kalangan pengadilan bersikap arif dalam menempatkan orang-orangnya di setiap daerah. Secara kultural, masyarakat Pasaman Barat adalah masyarakat yang agamis. Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah telah melekat dalam keseharian masyarakatnya.
Dulu, ketika adanya program transmigrasi ke Pasaman Barat, tokoh-tokoh masyarakat menyatakan menolak adanya transmigran yang beragama non muslim. Jikalau syarat itu tidak dipenuhi, maka transmigran tidak akan diterima di Pasaman Barat. Namun, dalam perjalanan waktu ternyata kekhawatiran tokoh-tokoh masyarakat tentang masuknya orang non muslim ke ranah Pasaman Barat melalui jalur Transmigrasi menjadi kenyataan. Transmigran yang pada awalnya ber KTP islam, tiba-tiba dalam beberapa bulan sudah kristen. Entah apa yang terjadi, kemudian secara berangsur-angsur kristenisasi mulai merangkak menyentuh ke beberapa tempat di Pasbar. Sampai saat itu masyarakat sabar dengan pengkhianatan janji yang telah dilakukan oleh umat nasrani tersebut. Secara perlahan tapi pasti, mereka mulai menunjukkan taringnya di Pasbar. Pendirian gereja mulai marak. Bangunan yang awalnya diberikan izin untuk pendirian rumah tiba-tiba beralih fungsi menjadi gereja. Bahkan mencuat satu kasus tentang adanya rumah yang menjadi gereja dan berada tepat di depan masjid. Naudzubillah. Entah Pancasilais seperti apa lagi yang di inginkan mereka untuk masyarakat pasbar saat itu. Kalau ditilik dari kerja yang mereka lakukan, penyebaran agama terhadap orang yang telah beragama tentulah hal ini tak dibenarkan apalagi pendirian rumah ibadah, sementara jumlah umat kristiani ditempat tersebut amat sedikit.
Umat islam di Pasbar sebenarnya sudah cukup sabar dalam menghadapi kondisi tersebut. Namun kesabaran ini dinilai sebagai kegembiraan dalam menyambut mereka dengan dalih negara indonesia adalah negara pancasila. Bhinneka Tunggal Ika. Namun, sepertinya mereka lupa bahwa yang dimaksud dengan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah menjadikan segala sesuatunya sama dan bisa dimasuki. Semuanya sama dan setiap orang boleh menempatkan orang-orang tertentu yang berbeda dengan masyarakatnya. Analogi adanya anak SMA, SMP dan SD patutlah menjadi pelajaran bagi kita. Jikalau setiap anak tersebut diberikan uang belanja seribu rupiah tentunya belum adil. Alangkah bijaksana jikalau keadilannya adalah memberikan anak-anak tersebut uang belanja sesuai dengan kebutuhannya. Anak SMA boleh jadi punya kepentingan yang lebih banyak dan jika diberikan uang seribu rupiah tidak akan cukup. Sementara anak SD, dengan uang seribu rupiah boleh jadi akan berlebih baginya.
Nah, bagaimana dengan Masyarakat Pasaman Barat yang mayoritas Islam ? tentunya mereka menginginkan perkara mereka ditangani oleh pemimpin dari kalangan mereka juga. Apakah dengan adanya keadilan yang salah kaprah, maka MA berlaku sesukanya dengan menempatkan pemimpin di Pasbar dari kalangan non-Muslim yang notabene akan berbeda persepsi dengan umat islam itu sendiri ...
Fenomena pengangkatan ketua Pengadilan Negeri dari kalangan non-muslim sebagai pemimpin di Pasbar boleh jadi adalah satu dari sekian rentetan peristiwa yang terus menggerogoti Pasaman Barat. Isu-isu SARA di Pasbar amatlah rentan konflik. Kita berdo'a mudah-mudahan Pasbar nanti tidak menjadi Poso, Ambon ataupun Sampit berikutnya.
Tentang permasalahan-permasalahn seperti ini, sepatutnya sudah menjadi pembuka mata mahasiswa pasaman barat untuk melangkah ke depan nya. Mari berbenah. Victor dan mahasiswa boleh jadi telah berseteru lantaran masyarakat Pasbar yang notabene adalah orang tua dari mahasiswa itu sendiri telah terganggu ketenangannya. Namun, ini hanyalah satu dari peristiwa atau bisa jadi awal dari peristiwa. Kursi-kursi kepemimpinan yang lain masih banyak yang mungkin akan dimasuki.... tak ada kata lain bagi kita selain bersikap WASPADA dan katakan TIDAK untuk penggerogot ketenangan ayah dan ibu kami !
Dan satu hal yang tak boleh kita lupa, PERSIAPKAN DIRI UNTUK MENJADI PEMIMPIN PASBAR. Sekali lagi, mari berbenah. Tempa diri dengan akhlak islami tuk Pasaman Barat yang Madani....

22 December 2008

Tumbuhkan Minat Baca Al-Quran


MTQ ke-4 tingkat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), dibuka Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman, Sabtu (20/12) di lapangan Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang. Kegiatan ini diikuti 311 peserta, utusan dari 11 kecamatan se-Kabupaten Pasbar.

Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman mengatakan MTQ yang dilaksanakan ini bukan hanya sekadar lomba membaca dan seni Al-Quran saja, tetapi juga diharapkan melahirkan dan menciptakan qori dan qoriah terbaik handal, tangguh dan berkualitas.

”Makna MTQ jangan hendaknya dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan di dalam memberikan pendidikan agama pada masyarakat. Tapi MTQ hendaknya dapat dijadikan ajang untuk merenung sejauh mana makna Al-quran dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran hendaknya dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan,” ujar Marlis Rahman.

Bupati Pasbar Syahiran mengatakan MTQ ini bukan semata-mata perlombaan mengumandangkan ayat-ayat suci Al-quran semata, tetapi lebih merupakan wujud dari upaya mensyiarkan Islam. ”Kami berkeyakinan dengan mensyiarkan ajaran Al-quran akan mendatangkan rahmat dan berkat dari Allah SWT,” terang bupati.

Dihadiri para pejabat teras Kabupaten Pasbar, antara lain muspida Pasbar, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Ketua dan anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasbar, ninik mamak, tokoh masyarakat dan masyarakat Pasbar. MTQ ke-4 tingkat kabupaten ini, berlangsung tiga hari, mempertandingkan cabang-cabang yakni, tilawah 81 orang, tartil 66 orang, Hifzil 14 orang, Khat 36 orang, MFQ 27 orang (9 regu), khutbah jumat 18 orang (9 regu), MSQ 33 orang (11 regu), Kasidah 18 orang, dan Kitab Standar 18 orang.

sumber : padang-today.com

21 December 2008

Diwarnai Demo, Victor Tetap Dilantik


Sandy Ardi - Padang Ekspres

Suara pendemo dari Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat Kota Padang tak mengurangi konsentrasi Victor Pakpahan SH MH mengucapkan sumpah jabatannya sebagai Ketua Pengadilan Negeri (PN) Pasaman Barat. Pelantikan yang dipimpin Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Sumbar Soeparno SH tersebut berlangsung lancar, meskipun di luar kantor ruangan sidang utama PT Sumbar, Kamis (18/12) puluhan mahasiswa pendemo tak terima Victor menggantikan Mohd Arsyad Sunsudin SH.

Menjelang pelantikan dan serah terima jabatan, puluhan mahasiswa Pasbar yang menginginkan pembatalan pelantikan tertahan di luar pagar gedung PT Sumbar. Upaya pendemo untuk masuk menggagalkan pelantikan mentah oleh kesiagaan pagar betis satuan Samapta Polda Sumbar yang telah bersiaga sejak pagi.

Karena tak bisa masuk, puluhan mahasiswa sempat men-sweeping setiap mobil yang masuk ke gedung PT Sumbar, berharap bisa menahan Victor Pakpahan. Lagi-lagi aksi tersebut telah terbaca sebelumnya karena Victor telah berada di lantai dua gedung tersebut lengkap dengan toga pelantikannya. Merasa tertipu, sejumlah mahasiswa bersikeras menembus barikade pengamanan.

Lima orang perwakilan mahasiswa yang sempat menembus barikade pengamanan balik kanan setelah aksi tersebut diketahui petugas Intel Polda Sumbar. Setelah diamankan dan diminta meninggalkan areal parkir PT Sumbar, demo hanya berlangsung di luar pagar gedung PT yang tepat berada di depan Mapolda Sumbar. Karena kalah jumlah dan kalah mental, pendemo tertahan di luar pagar gedung PT Sumbar. “Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi. Kenapa dilarang,” ujar Koordinator Aliansi Mahasiswa Pasbar Riswandi kepada Padang Ekspres (Group Padang-Today).

"Dalam menjalankan tugasnya nanti ia akan memegang tegus netralitas hukum tanpa memihak agama manapun. Ia menegaskan, masyarakat Pasbar tidak perlu ragu karena ia akan bertindak sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. SK MA adalah amanat. Sebagai aparat hukum saya akan mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Victor.

Ketua PT Sumbar Soeparno mengatakan, aksi sebagian masyarakat ini seharusnya tidak terjadi jika mereka memahami hukum. Apalagi pelantikan dan mutasi ini berdasarkan pada track record positif dari Victor. “Mutasi ini telah dipertimbangkan dengan baik. Semuanya didasarkan atas pertimbangan yang matang oleh MA. Seharusnya perbedaan agama tidak perlu dipertentangkan dengan hukum yang sama-sama berpegang teguh dengan kebenaran,” lanjutnya. (*)

sumber : padang-today.com

18 December 2008

jihad

....allah telah beri kita segala sesuatunya, dan sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang telah allah berikan kepada kita dapat kita manfaatkan seluruhnya kepada allah....?

17 December 2008

Suparno: Demo Mahasiswa Pasaman Barat Tidak Logis

PadangKini.com | Senin, 15/12/2008, 17:08 WIB


PADANG--Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Barat Suparno mengatakan unjuk rasa mahasiswa Pasaman Barat menolak pengangkatan Ketua Pengadilan Negeri Pasaman Barat Viktor Pakpahan karena non muslim tidak logis.

"Negara ini negara hukum, saya merasa aneh kok perbedaan keyakinan dipermasalahkan, soal kinerja kan tidak ada hubungan dengan agama dan pekerjaan ini tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata suparno saat dikontak melalui telepon, Senin (15/12).

Menurut Suparno, pelantikan Ketua Pengadilan Negeri Pasaman Barat Viktor Pakpahan akan tetap dilangsungkan Kamis (18/12), sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung.

Suparno menilai isu agama sangat sensitif dan mengandung unsur SARA. Dia mengaku menghormati aspirasi mahasiswa tersebut namun dia juga berharap para mahasiswa berhati-hati mengambil keputusan dalam bersikap.

Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Shofwan Karim Elha meminta pemerintah arif dlam menyikapi aspirasi masyarakat dan mahasiswa.

"Pemerintah harus menciptakan ketentraman masyarkat dan jangan sampai keputusannya menimbulkan rasa tidak enak, dalam mengambil keputusan hendaknya disesuaikan dengan kondisi masyarakat," kata Shofwan yang dihubungi dalam kesempatan berbeda.

Hal tersebut, lanjut Shofwan untuk menjalin hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan pemerintah. (adil/o)

sumber : padangkini.com

16 December 2008

Karena Non Muslim, Mahasiswa Pasbar Tolak Ketua Pengadilan Baru

PadangKini.com | Senin, 15/12/2008, 15:20 WIB

PADANG-Sekitar 30 lebih Aliansi Mahasiswa Pasaman Barat berunjuk rasa di halaman kantor Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, Senin (15/12) sekitar pukul 11.30 WIB.

Unjuk rasa tersebut menolak pengangkatan Viktor Pakpahan sebagai Ketua Pengadilan Negeri Pasaman Barat, yang akan dilantik 18 Desember mendatang.

Koordinator lapangan aksi, Riswan mengatakan kehadiran Viktor di Pasaman Barat ditolak keras karena non muslim.

Pengangkatan Viktor dinilai akan mengganggu keharmonisan dan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat.

Menanggapi aksi tersebut, salah seorang staf Pengadilan Tinggi Sumbar, Sabirin Jannah mengatakan Ketua Pengadilan Tinggi Sumbar Suparno sedang berada di Bukittinggi.

Dia menyarankan para mahasiswa kembali lagi untuk berdialog dengan Kepala PT untuk menyampaikan keberatan mereka.

Akhirnya, mahasiswa dan pihak PT sepakat akan berdialog dengan Ketua PT, 18 Desember mendatang.

"Namun jika dalam dialog ini, permintaan kami tidak diterima dan Viktor tetap dilantik maka kami akan mengadakan aksi lebih besar," kata Riswan.

Sementara konfirmasi dari Ketua Pengadilan Tinggi Sumbar Suparno yang dihubungi melalui telepon belum berhasil didapat. (andri/o)

sumber : padangkini.com

Mahasiswa Pasbar Demo, Tolak Kepala PN Baru


Berikut ini adalah berita dari padang-today.com terkait demo mahasiswa pasaman barat kemarin :


Mahasiswa Pasbar Demo, Tolak Kepala PN Baru
Er - Posmetro Padang
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Pasaman Barat mendatangi gedung Pengadilan Tinggi Sumatera Barat di jalan Sudirman, Padang, Senin (15/12) menolak pengangkatan Kepala PN Pasbar Victor Pakpahan SH MH Msi. Mereka menggelar orasi tentang penolakan pengangkatan mantan Wakil Ketua PN Pasbar Victor Pakpahan dalam waktu dekat. "Untuk mencegah konflik yang berkepanjangan di Pasaman Barat, kami berharap pihak Mahkamah Agung mencabut SK (surat keputusan) pengangkatan Victor Pakpahan sebagai Ketua PN yang baru," ujar Riswandi, koordinator aliansi mahasiswa asal Pasbar.

Setelah sempat berorasi sekitar setengah jam di halaman depan gedung Pengadilan Tinggi, sekitar 12 orang perwakilan aliansi tersebut bertemu dengan hakim senior. Permintaan kelompok mahasiswa tersebut untuk bertemu Ketua PT Sumbar Suparno SH tidak bisa dikabulkan karena sedang tidak di tempat.

Setelah bernegosiasi dengan tiga hakim tinggi dan hakim senior Sabirin Janah SH, kelompok mahasiswa tersebut sepakat untuk kembali mendatangi PT Sumbar Rabu depan. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa Pasbar itu mengajukan keinginan mereka agar pelantikan Ketua PN Pasbar baru ditiadakan.

Mereka meminta agar Pengadilan Tinggi menampung aspirasi mereka untuk membatalkan dan mengganti Ketua PN Pasbar tersebut dengan pejabat lain. Hakim senior Sabirin Janah SH mengatakan tidak bisa memberikan jawaban atas permintaan para pendemo. "Karena itu kewenangan lembaga, baiknya menunggu pak ketua (Ketua PT Sumbar Suparno SH) yang menjawab," ujar Sabirin Janah usai negosiasi dengan perwakilan mahasiswa. (*)

Pasbar Perluas Lahan Jagung 38.716 Hektar

Eri Mardinal - Padang Ekspres

Sejak ditetapkan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) sebagai sentra tanaman jagung, produktifitas tanaman jagung setiap tahunnya semakin meningkat. Pada awal tahun 2005 dengan luas tanam 21.098 Ha kapasitas produksi jagung hanya 127.862 ton pertahun. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2008 terjadi peningkatan produktifitas yang mencapai 203.680 ton per tahun.

"Seiring dengan peningkatan produktifitas tanaman jagung tersebut, maka pada tahun 2009 mendatang, direncanakan luas tanaman jagung 38.716 hektar. Tujuannya untuk menggenjot sektor tanaman jagung ini sekaligus akan dibentuk kelompok tani jagung. Pembentukan keltan juga akan langsung difasilitasi pembinaan dari Dinas Pertanian. Pembinaan yang dilakukan berupa penguatan kelembagaan dengan penigkatan kualitas SDM, dukungan sarana prasarana, permodalan, serta menggandeng lembaga keuangan dan bekerjasama dengan BPPT," Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasbar, Alfitri Noven kepada Padang Ekspres (Group Padang-Today).

Dikatakannya, potensi tanaman jagung yang begitu tinggi ini, juga akan diberengi dengan pemanfaatan hasil pada pasca panen dengan menyediakan mobil pengolah kompos. Sehingga pasca panen jagung ampasnya tidak terbuang percuma atau dibakar. Sisa dari pengolahan jagung akan langsung dapat diolah menjadi kompos sehingga bisa dijadikan sebagai pupuk organik.

Keuntungan dari pengolahan kompos ini akan mengurangi biaya petani untuk pembelian pupuk dan sekaligus menjaga kesuburan tanah. "Hasil olahan ini diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah produk sehingga pendapatan petani pun meningkat,” imbuhnya. (*)

sumber : padang-today.com

13 December 2008

Aksi Tolak Ketua PN PASBAR

Mahkamah Agung menetapkan bahwa Viktor Nababan sebagai ketua Pengadilan Negeri Pasaman Barat. Beliau adalah seorang yang berkeyakinan akidah berbeda dengan mayoritas di Pasbar. Hal ini dapat menimbulkan konflik horizontal di Masyarakat nantinya. Karena itulah, berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menolak diangkatnya ketua PN. Surat penolakan dilayangkan oleh NU, Muhammadiyah, JPRMI, Pesantren, Persatuan Muballigh, BEM YAPTIP, Wirid Yasinan dan berbagai ormas di Pasbar lainnya. DPRD TK II pun juga menyurati MA terkait pengaduan masyarakat tersebut. Namun sampai saat ini tidak ada tanggapan dari MA.
Kita sebagai mahasiswa sudah sepatutnya menjalankan tugas sebagai agent of change dalam menyikapi gejolak yang ada di masyarakat. Agar nantinya gejolak yang lebih besar tidak timbul, maka sudah patut bagi kita untuk menyuarakan lebih lantang lagi suara rakyat tersebut ! TOLAK VIKTOR NABABAN SEBAGAI KETUA PN PASBAR !!!

Untuk itu akan diadakan aksi penolakan terhadap keputusan MA pada :

Hari/tanggal : senin, 15 Desember 2008
Pukul : 09.00 - 12.00 Wib
Tempat : Pengadilan Tinggi Sumbar (depan Mapolda Sumbar)


sebelum diadakan aksi, insya Allah swt pada hari minggu (14 Desember 2008) pukul 11.00 wib kita akan mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang masalah tersebut dari salah seorang nara sumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Pak DEDE BAFAQIH, SH bertempat di IAIN Imam Bonjol.

Ayo hadiri beramai-ramai, tunjukkan bahwa kita peduli dengan akidah masyarakat yang berkata "adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah. syarak mangato, adaik mamakai"

Followers