Ayo gabung bersama

20 October 2007

Kabar Menyedihkan dari Ujung Gadiang

Naudzubillahi min Dzalik, semoga kita semua bisa berkaca dengan kejadian ini. Kenapa Bencana bertubi-tubi menghantam kita. Ampuni kami ya.. Allah.....

Pesta Miras, Delapan Tewas, Puluhan Pemuda Dirawat Intensif
Oleh : Muhammad Subhan

18-Okt-2007, 19:25:13 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia — Kebiasaan pesta minuman keras (miras) sehabis lebaran di Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sejak Jumat 12 sampai Senin 16 Oktober 2007 lalu memakan korban. Delapan orang tewas dan puluhan orang terpaksa dirawat di Rumah Sakit Jambak dan Rumah Sakit Islam Yarsi di Simpang Empat serta dirujuk ke RS M. Djamil, Padang.
Kedelapan warga Ujung Gading yang tewas tersebut adalah Hendra, Diki, Rahmad, Rifki, Adi Dumbuang, Ikhwan Daulay, Melky dan Erwin. Mereka tewas dalam waktu yang berbeda. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres, sebelumnya Hendra warga Pasa Lamo bersama teman-temannya pergi minum-minuman keras ke warung Tawon di Pasa Lamo. Setelah ia mabuk dan tergeletak tak berdaya di warung tersebut, ia diantar teman-temannya ke rumahnya. Tidak beberapa lama sampai di rumahnya, keluarganya memberitahukan bahwa ia tewas. Informasi tewasnya pemuda ini baru dilaporkan warga mulai Senin (15/10) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Begitu juga dengan pemuda lainnya, Diki (27), Rahmat (25), Rifki (20), Ikhwan (30) dan Melky (15). Mereka mabuk di warung miras itu dan digotong warga lainnya ke rumah mereka. Keluarga mereka kemudian memboyong mereka ke rumah sakit. Seperti halnya Melky (15) yang tewas di salah satu rumah sakit RS M. Djamil, Padang. Sementara 14 orang warga Ujung Gading lainnya ikut keracunan miras, kemarin telah diperbolehkan pulang. Sebelumnya, mereka sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Jambak Simpang Empat.

Sedangkan, di RSI Yarsi, sebelumnya didatangi 30 orang korban Miras, namun hanya sembilan orang yang mendapatkan perawatan intensif. Dari sembilan orang tersebut, Ikwan (29) harus meregang nyawa. Dia tewas setelah sempat mendapat perawatan intensif. Dari informasi yang dihimpun Padang Ekspres hingga tadi malam, kedepan orang yang dirawat di RSI Yarsi telah diperbolehkan pulang.

Salah seorang kakak korban yang tewas, mengatakan sebelum adiknya, Diki tewas, Diki merasakan mual-mual, pusing, kejang-kejang, penglihatan kabur, badannya membiru. “Tak beberapa lama kemudian, Diki meninggal,” ucapnya menahan haru.
Menurut Kapolres Pasaman Barat AKBP Drs Mahavira Zen, MM, mereka yang tewas akibat menegak minuman keras sejenis tuak yang dicampur miras merk Mansion House. Para penenggak miras itu, sebelumnya pingsan dengan mulut berbuih, kemudian dilarikan ke RS Jambak dan RS Yarsi. Menurutnya, mereka menenggak miras dan berpesta pora seusai melaksanakan shalat Idul Fitri pada hari Jumat (12/10). “Malamnya ada yang punya ide untuk pesta miras seperti tuak dicampur Mansion House,” ungkap Mahavira. Puluhan pemuda tersebut mengumpulkan tuak dan Mansion House dalam suatu wadah, kemudian diambil dengan gelas dan ditenggak ramai-ramai. Pesta mabuk-mabukan semula meriah ditingkah oleh suara musik, berubah jadi memilukan.

Diduga, miras yang berkadar alkohol tinggi tersebut, mereka minum sepuas-puasnya. Menurut seorang saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, ada 23 orang yang kebetulan banyak meminumnya tidak sadarkan diri. Selain muntah-muntah, nafas mereka juga sesak.

BB Disita

Dugaan sementara, mereka keracunan setelah miras sejenis Mansion House dicampur sprite dan tuak. Ini dibuktikan dengan sejumlah barang bukti yang sudah disita. Empat botol telah diamankan dan segera dikirim ke BPOM untuk diteliti.

“Kita sangat menyayangkan dan prihatin atas kejadian ini, sebab kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menekan peredaran miras, namun kenapa hanya untuk pesta masih ada juga yang berusaha untuk mencari keluar daerah Pasbar, hingga akhirnya hal tersebut berujung pada kematian,” ujar Mahvira Zen. Padahal selama bulan Ramadhan, Polres Pasaman Barat sudah mengantisipasi dengan melakukan razia ke kedai-kedai penduduk dengan menyita 2000 botol miras berbagai merek serta 500 liter tuak.


Penghulu Adat Kecewa

Kejadian tragis itu membuat semua orang tersentak. Termasuk Penghulu Adat Nagari Ujung Gading, Zaiful. Kepada Padang Ekpres, dia menyesalkan kejadian tersebut. Padahal, pihaknya telah sering mensosialisasikan agar miras dijauhi. Untuk mengatasi problem ini, dalam waktu dekat pihaknya akan segera dilakukan rapat koordinasi adat. “Kita akan segera melakukan rapat adat di Nagari ini untuk membahas kejadian ini,” akunya. (dari http://www.padangekspres.co.id)

No comments:

Followers