Ayo gabung bersama

19 October 2007

Investasilah di Pasbar!

Berita Padang Ekspress juga tentang Pasaman Barat di posting tanggal 10 Oktober 2007

Investasilah di Pasbar!
Rabu, 10-Oktober-2007, 23:42:34


Sebagai daerah pemekaran, Pasaman Barat dihadapkan kepada berbagai tantangan pembangunan yang tidak ringan. Daerah yang dibentuk berdasarkan UU No 38 Tahun 2003 dan diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Mendagri tersebut, merupakan wilayah dengan penduduk miskin nomor tiga terbesar di Sumbar. Dari 328.655 jiwa warga Pasaman Barat, 41 persen di antaranya atau 133.400 jiwa, masih hidup dalam garis kemiskinan.
Bupati Drs Syahiran MM berharap banyak kepada seluruh elemen masyarakat Pasaman Barat, untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Bahkan, ia juga minta para perantau untuk bisa berinvestasi di kampung halaman. ”Kita mengimbau kepada para perantau untuk menanamkan modalnya di Pasaman Barat, untuk memacu lajunya pertumbuhan pembangunan di segala sektor. Pemkab akan memberikan kemudahan pada investor yang mau investasi,” imbau bupati yang dilantik 27 Agustus 2005 dan berpasangan dengan Drs Risnawanto sebagai wakil bupati. Pasaman Barat merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Daerah ini dikenal sebagai sentra utama jagung di Sumbar dengan produksi 70 ton/hari. Komoditi unggulan lainnya yang dimiliki adalah di sektor perikanan, perkebunan, dan industri. Di sektor perikanan, tahun 2004, produksi perikanan tangkap di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 22.166 ton.

Untuk sektor perkebunan, terdapat kelapa sawit, produksi kelapa sawit memanfaatkan lahan seluas 93.600 ha dengan total produksi mencapai 137.270 ton . Selain itu, karet juga terdapat di kabupaten ini yang memanfaatkan lahan seluas 5.535 ha dengan total produksi mencapai 7.590 ton di tahun 2005. Sedangkan untuk total produksi kakao di tahun 2004 mencapai 212 ton yang memanfaatkan lahan seluas 1.962 ha dan di tahun 2006, total produksi kopi mencapai 87.057 ton. Sektor industri yang terdapat di Kabupaten Pasaman Barat adalah industri minyak goreng dan industri pengolahan kopi. Di samping mengajak perantau untuk investasi, Bupati juga mengimbau para perantau untuk ikut membantu pemerintah mendorong masyarakat yang tinggal di kampung berpartisipasi terhadap percepatan pembangunan di Pasaman Barat. Sebab, katanya, tanpa adanya partisipasi masyarakat yang sungguh-sungguh dalam pembangunan, mustahillah pembangunan bisa diwujudkan.

Saat ini, Pemkab Pasaman Barat menitikberatkan pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat. Dalam pengentasan kesmiskinan di tahun 2006, Pemkab mengalokasikan anggaran sebesar 79 miliar untuk program peningkatan ekonomi rakyat dan Rp71 miliar untuk pendidikan. Sedangkan pada tahun 2007, anggaran pendidikan meningkat menjadi 121 miliar dan 19 miliar untuk kesehatan. Selama dua tahun memimpin Pasaman Barat, beragam program pembangunan telah sukses dilaksanakan pasangan Syahiran-Risnawanto. Berbagai ketertinggalan dicob dikejar. Bahkan, sejak dilantik, bupati-wakil bupati pilihan rakyat ini bertekad untuk bekerja keras guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai implementasi dari visinya, mereka telah melakukan beragam gebrakan untuk membangun daerah. Salah satunya gebrakan di bidang pelayanan publik dengan menggratiskan semua urusan kependudukan seperti pembuatan Akta Kelahiran (AK), Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain program di atas, juga digulirkan pelayanan satu pintu. di samping perbaikan pelayanan publik, perbaikan ekonomi dan pendapatan juga terus dilakukan. Beragam program unggulan digulirkan untuk mengentaskan kemiskinan, ditempuh melalui melakukan pendekatan terintegrasi.

Sebagian besar program yang ada di masing-masing SKPD diarahkan untuk mengatasi program ini . Di antaranya pembukaan daerah terisolir melalui pembangunan jalan dan jembatan, sarana pendidikan dan kesehatan plus beragam bantuan terutama untuk perkuatan UMKM.
Guna mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur puiblik terus dilakukan. Seperti pembangunan sarana jalan untuk membuka daerah terisolir, menjadi prioritas bagi Pemkab. Di tahun 2005 hingga 2006 terdapat 13 ruas jalan yang sudah mengalami perbaikan dan 2007 ini ditargetkan 4 jalan lagi akan tuntas sehingga semua daerah terisolir bisa diakses kendaraan.

Selain itu gedung sekolah pun dibangun. Pelayanan dan infrastruktur kesehatan terus diperbaiki sehingga warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Puskesmas pembantu (Pustu) pun terus dibangun sehingga saat ini berjumlah 38 unit. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan dokter pun disebar ke tiap puskesmas sehingga saat ini ada puskesmas yang dokternya mencapai 3 orang. Khusus daerah terisolir yang tidak mendapat fasilitas askeskin dan kondisi ekonomi masyarakatnya menengah maka diberikan fasiltas pengobatan gratis hingga ke puskesmas melalui program Jausada (jaringan usaha kesehatan daerah). (*)

No comments:

Followers